A. Upaya Peningkatan Prestasi Belajar
Pada dasarnya prestasi berguru yang dicapai oleh seorang anak didik, bertalian erat dengan training semenjak ia masih kecil, bahkan bertalian pula dengan kondisi anak saat masih dalam kandungan ibunya, apabila kadar gizi masakan yang dikonsumsi oleh ibu-ibu yang sedang hamil sangat memadai, akan memmenolong perkembangan intelegensi anak saat dilahirkan nanti. Oleh alasannya yaitu itu dalam membina prestasi anak hendaknya tidak melupakan faktor gizi makanan, kadar gizi yang terdapat dalam masakan sehari-hari anak, ialah salah satu faktor yang akan memilih tinggi rendahnya berguru anak.
Setiap pelajar tentunya menyadari bahwa kepentingan berguru ialah sebagian dari kiprah hidupnya. Mereka sebetulnya tidak menghendaki kegagalan studi terjadi pada dirinya yang dimaksud dengan kegagalan di sini yaitu tidak naik kelas atau tidak lulus ujian. Bahkan dalam hati kecil mereka keinginan memperoleh prestasi tinggi selama pendidikan. Sehingga mereka timbul pertanyaan pada dirinya "Bagaimana cara meningkatkan prestasi belajar?"
Sehubungan dengan itu, maka penulis paparkan cara-cara meningkatkan prestasi belajar. Pada pembahasan ini Ny Endang W Ghozali mengambarkan bahwa berguru anak lebih berhasil apabila memiliki: kesadaran atas tanggung balasan belajar, cara berguru yang efisien, dan syarat-syarat yang diperlukan
a. Kesadaran atas tanggung balasan belajar
Berhasil atau gagalnya aktivitas belajar-mengajar yaitu terletak pada dirinya sendiri. Maka dirinya sendirilah yang bertanggung balasan untuk melaksanakan aktivitas berguru semoga berhasil. Andaikata mengalami kegagalan maka kesudahannya yang memikul yaitu dirinya sendiri. Tidak mungkin aktivitas berguru dilakukan oleh orang lain, orang tua, guru, kawan, orang lain spesialuntuk bisa mempersembahkan petunjuk saja, mempersembahkan dorongan, dan bimbingan yang dibutuhkan serta untuk selanjutnya si pelajar sendirilah yang mengolah, menyimpan dan memanifestasikan serta menerapkannya. Oleh lantaran itu kesuksesan ini terletak pada diri si pelajar sendiri.
Sudah barang tentu faktor kemampuan atau motivasi yang tinggi, minat, kekuatan tekad untuk sukses, harapan yang tinggi ialah unsur-unsur mutlak yang bersifat mendukung usaspesialuntuk.
b. Teknik berguru yang efisien
Teknik berguru yang efisien artinya cara berguru yang tepat, praktis, ekonomis, terarah sesuai dengan situasi dan tuntunan yang ada guna mencapai tujuan belajar.
Menurut Ny Endang W. Ghozali bahwa cara berguru yang baik untuk dipakai yaitu:
a. Membuat rencana (program studi)
b. Tehnik mempelajari buku pelajaran
c. Membuat diskusi kelompok
d. Melakukan tanya jawaban
e. Belajar berfikir kritis
f. Memantapkan hasil belajar
g. Memenuhi syarat-syarat yang diperlukan
c. Syarat-syarat yang diperlukan
Beberapa syarat yang perlu diperhatikan semoga kita sanggup berguru dengan baik, dalam hal ini berdasarkan Ny Endang W. Ghozali adalah:
a. Kesehatan jasmani
b. Rohani yang sehat
c. Lingkungan yang tenang
d. Tempat berguru yang sangat bahagia
e. Tersedia cukup materi dan alat-alat yang diperlukan
melaluiataubersamaini menggunakan cara-cara tersebut di atas maka diharapkan akan meningkatkan prestasi berguru setiap siswa dengan tidak melupakan juga untuk meningkatkan gairah berguru dan kebiasaaan disiplin berguru secara teratur.
Sedangkan berdasarkan Hilgard sebagai mana yang dikutip oleh Abdul Azis, bahwa semoga sanggup menyebarkan prestasi berguru anak, orang tua, maupun guru hendaknya perhatikan prinsip-prinsip umum berguru sebagai diberikut:
1) Ada perbedaan individual terkena kesanggupan belajar, apa yang sanggup dipahami oleh anak yang ndeso oleh lantaran itu guru hendaknya mengetahui perbedaan ini.
2) Motivasi mempertinggi hasil belajar, motivasi ini perlu dibina, dikembangkan serta diarahkan semoga anak mencapai prestasi berguru yang tinggi.
3) Motivasi yang berlebih-lebihan sanggup menjadikan gangguan emosional dan mengurangi efektifitas berguru maka pendidikan harus menjaga keseimbangan.
4) Motivasi intrinsik lebih baik daripada motivasi ekstrinsik
5) Pada umumnya hadiah dan sukses lebih mengingatkan seorang anak berguru dari eksekusi celaan dan kegagalan.
6) Kegagalan dalam berguru sebaiknya diatasi dengan adanya keberhasilan pada masa lampau.
7) Tujuan kehendaknya realitas tidakboleh terlalu tinggi semoga sanggup menumbuhkan aktifitas belajarnya.
8) Hubungan yang tidak baik dengan guru sanggup menghalangi prestasi berguru yang tinggi, maka kekerabatan guru dan anakdidik, mutlak harus baik dan akrab.
9) Hasil berguru sebaik-baiknya sanggup dicapai apabila anakdidik turut serta aktif mengelola dan mencernakan materi pelajaran dan tidak sekedar mendengar saja, dengan kata lain suasana harus hidup.
10) Bahan dan kiprah yang bermakna bagi anakdidik, lebih diterima dan dipelajari oleh anakdidik pada materi dan kiprah yang tidak dipahami maksudnya.
11) Untuk menguasai sesuatu sepenuhnya contohnya memainkan lagu piano, dibutuhkan tes yang banyak sehingga tercapai "Over learning"
12) Keterangan tentang hasil yang baik atas yang dibuat, memmenolong anakdidik yang belajar, maksudnya hasil penilaian baik tes sumatif, sub sumatif maupun formatif hendaknya ditunjukkan pada anakdidik merasa puas apabila nilai yang diperolehnya baik dan sanggup memperbaiki kesalahan-kesalahan apabila nilai yang diperolehnya buruk.
0 komentar
Posting Komentar