Selasa, 12 Februari 2019

Perjuangan Guru Dalam Meningkatkan Prestasi Mencar Ilmu Siswa


A.    Usaha Guru Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa
Seorang guru ialah sosok insan yang wajib digugu dan ditiru, maka guru memiliki kiprah yang sangat berat, alasannya ialah guru harus bisa berperan ing ngarso sung tulodho, yang berarti seorang guru (pemimpin) harus bisa lewat perilaku dan perbuatannya.
Di samping itu guru diharapkan bisa mengantarkan anak didiknya untuk meningkatkan prestasi mencar ilmu siswanya menuju pintu kesuksesan. Untuk meningkatkan prestasi mencar ilmu siswa maka harus sanggup meningkatkan minat mencar ilmu siswa, hal ini sanggup dilakukan dengan banyak sekali cara sesuai dengan situasi dan kondisi. Oleh lantaran itu hasil mencar ilmu siswa di sekolah dipengaruhi oleh kualitas siswa dan kualitas pengajaran. Pendapat ini sejalan dengan teori mencar ilmu di sekolah (theory of school learning), daro Bloom yang menyatakan ada tiga variabel utama dalam terapi mencar ilmu di sekolah.

Kegiatan guru di sekolah maupun di luar sekolah memiliki imbas yang sangat besar terhadap peningkatan prestasi mencar ilmu siswanya. Adapun perjuangan guru dalam meningkatkan prestasi mencar ilmu siswa yaitu kegiatan guru dalam mengajar ialah suatu sistem yang mencakup tujuan, metode, materi dan evaluasi.
a.      Tujuan
            Tujuan mengatakan arah dari suatu usaha, sedangkan arah mengatakan jalan yang harus ditempuh. Setiap kegiatan memiliki tujuan tertentu, lantaran berhasil tidaknya suatu kegiatan diukur dari sejauh mana kegiatan tersebut mencapai tujuannya.
            Tujuan pengajaran disebut juga tujuan instruksional, yaitu tujuan yang hendak dicapai setelah selesai aktivitas pengajaran tertentu. Tujuan instruksional umum (TIU) masih bersifat teoritik belum mengatakan secara spesifik bentuk-bentuk tingkah laris yang nyata. Tujuan ini tidak perlu disusun oleh guru lantaran biasaanya sudah disebutkan dalam GBPP. Kemudian selanjutnya ialah tujuan instruksional khusus (TIK) yang ialah pengkhususan dari TIU yang sangat spesifik dan operasional, yang berorientasi pada hasil mencar ilmu dan mengatakan perubahan tingkah laris sehingga praktis diukur dan diamati.
b.    Metode
            Proses mencar ilmu mengajar yang baik hendaknya memakai banyak sekali jenis metode mengajar secara bergantian atau saling pundak membahu satu sama lain. Masing-masing metode ada kelemahan serta keuntungannya. Tugas guru ialah menentukan banyak sekali metode yang tepat untuk membuat proses mencar ilmu mengajar. Ketepatan penerapan metode mengajar tersebut sangat bergantung pada kepada tujuan, isi proses mencar ilmu mengajar dan kegiatan mencar ilmu mengajar. Ditinjau dari segi penerapannya, metode-metode mengajar ada yang tepat dipakai untuk siswa dalam jumlah besar dan ada yang tepat dipakai untuk siswa dalam jumlah kecil. Ada juga yang tepat dipakai di dalam kelas atau di luar kelas.
Metode-metode mengajar yang sanggup dipakai dalam proses mencar ilmu mengajar antara lain ialah metode ceramah, metode tanyajawaban, metode diskusi, metode kiprah mencar ilmu dan resitasi, metode kerja kelompok, metode demonstrasi dan eksperimen, metode sosiodrama, metode dilema solving, metode sistem regu, metode tes, metode karyawisata dan metode simulasi.[1]

            Dalam prakteknya metode mengajar tidak dipakai sendiri-sendiri tetapi ialah kombinasi dari beberapa metode. Salah satu referensi penerapan kombinasi metode mengajar ialah kombinasi dari metode ceramah, tanyajawaban dan tugas.
            Mengingat ceramah banyak belum sempurnanyanya maka penerapannya harus didukung dengan alat atau media atau metode lain. Oleh alasannya ialah itu setelah guru selesai mempersembahkan ceramah maka dipandang perlu untuk mempersembahkan peluang kepada anakdidiknya mengadakan Tanya jawaban. Tanya balasan ini diharapkan untuk mengetahui pemahaman siswa terhadap apa yang sudah disampaikan guru melalui metode ceramah. Dan untuk lebih memantapkan penguasaan siswa terhadap bahan/materi yang sudah disampaikan, maka pada tahap selanjutnya siswa didiberi tugas, contohnya membuat kesimpulan/generalisasi hasil ceramah, mengerjakan pekerjaan rumah, diskusi dan lain-lain.
            Di dalam proses mencar ilmu mengajar, metode sangat penting, suatu pelajaran itu baik, tetapi jikalau metode yang dipakai kurang tepat, maka tujuan tidak akan tercapai. Semakin baik metode yang dipakai maka semakin efektif pula pencapaian tujuan.
melaluiataubersamaini demikian jelaslah bahwa guru diharapkan sekali untuk memahami serta mengetahui banyak sekali macam metode mengajar atau mendidik yaitu biar ia sanggup menyesuaikan metode yang dipilihnya, sehingga ia menjadi pendidik yang dinamis dan fleksibel berdasarkan banyak sekali situasi dan kondisi yang dihadapinya.
c.     Bahan atau materi
            Bahan pelajaran ialah isi yang didiberikan kepada siswa pada ketika berlangsungnya proses mencar ilmu mengajar.
            Dalam menetapkan materi pelajaran, guru harus memperhatikan hal-hal sebagai diberikut: tujuan pengajaran, urgensi bahan, tuntutan kurikulum, nilai kegunaan, dan terbatasnya sumber bahan.
d.    Evaluasi
            Untuk mengetahui pencapaian tujuan yang sudah diputuskan maka perlu diadakan suatu evaluasi. Dalam mengevaluasi ini mencakup banyak sekali aspek yaitu pengetahuan, keterampilan, dan sikap. Sehingga hasil yang diperoleh siswa benar-benar sanggup diketahui.
            Demikianlah kekerabatan antara kegiatan guru dalam kaitannya dengan peningkatan prestasi mencar ilmu siswa, di samping hal-hal yang tersebut di atas, gotong royong masih banyak lagi kegiatan yang harus dilakukan oleh guru, namun hal tersebut tergantung pada situasi dan kondisi proses mencar ilmu mengajar.

0 komentar

Posting Komentar