Selasa, 12 Februari 2019

Pengertian Kepemimpinan Orang Tua


Pengertian Kepemimpinan Orang Tua

                        Dalam kehidupan sehari-hari sering terdengar istilah pemimpin. Orang renta memimpin anaknya, ketua memimpin anak buahnya, guru memimpin anakdidik-anakdidiknya dan lain sebagainya.
                        Proses kepemimpinan itu sudah usang ada sejalan dengan adanya manusia. Tetapi pemimpin yang memiliki dasar-dasar ilmiah, terorganosir dan memiliki tujuan secara sadar, tidak sanggup dilakukan oleh sembarang orang lantaran pimpinan yang salah akan merugikan si terpimpin. Oleh lantaran itu sebelum melakukan pimpinan orang terlebih lampau harus memiliki ilmunya wacana bagaimana seharusnya seorang pemimpin dan bagaimana caranya menjadi pemimpin itu baik.

                        Berbicara problem kepemimpinan, maka akan banyai dijumpai batasan pengertian wacana kepemimpinan dalam buku-buku perpustakaan. Berbagai pengertian sudah banyak ditemukan oleh para ahli. Aneka macam pengertian itu disebabkan oleh perbedaan filsafat yang mendasarinya, sering pula perbedaan itu terjadikarena para penulis tidak sama penekanannya pada aspek tertentu yang menjadi sentra perhatian pembahasan mereka masing-masing. Walaupun demikian pada umumnya ada kesesuaian antara batasan-batasan itu.
                        Akan tetapi dalam bahasan skripsi ini ialah kepemimpinan yang menjurus pada pendidikan terhadap anak. Oleh lantaran itu untuk memperoleh pengertian yang lebih terang wacana pengertian kepemimpinan disini akan dikemukakan oleh para ahli.
                        Menurut pendapat M. Moh. Rifa'I, MA, bahwasanya:
"Kepemimpinan ialah efek terhadap orang lain bersedia mengikuti apa yang diperlukan oleh pemimpin".[1]
                       

                        Pendapat ini sanggup difahami bahwa pada hakekatnya kepemimpinan itu ialah kemampuan dari seseorang (pemimpin) yang mencakup dorongan biar orang yang dipimpin sanggup dipengaruhi atau sanggup diajak dan dikerahkan untuk mencapai tujuan yang sudah diputuskan atau memperoleh hasil yang terbaik.
                        Sedangkan berdasarkan Drs. Ek. Imam Munawir, menyampaikan bahwa :
" Pemimpin ialah pertama utama dan pertama penyebab dari pada kegiatan, proses atau kesediaan untuk merubah pandangan atau perilaku (mental, phisik) dari pada kelompok orang-orang, baik dalam korelasi organisasi formal maupun informal".[2]
                       
                        Pendapat ini pertanda bahwa pengertian ini ialah suatu pross terus menerus yang membuat tiruana anggota lainnya saling mempengaruhi, mendorong, mengajak, membimbing, mengarahkan atau memaksa orang lain untuk berbuat sesuatu yang di inginkan oleh pemimpin itu sendiri.
                        Drs. Dirawat.dkk. mengartikan kepemimpinan :
"Kemampuan dan peluang serta kesiapan yang dimiliki oleh seseorang untuk sanggup mempengaruhi, mendorong, mengajak, menuntun, menggerakkan dan jika perlu memaksa orang lain biar ia mendapatkan efek itu dan selanjutnya berbuat sesuatu yang sanggup memmenolong pencapaian sesuatu maksud atau tujuan-tujuan tertentu".[3]
                       

                        Dalam satu situasi kepemimpinan terlihat adanya unsure antara lain :
a.   Orang-orang yang sanggup mempengaruhi orang lain di satu pihak.
b.   Orang-orang yang menerima efek dilain pihak.
c.   Adanya maksud-maksud atau tujuan-tujuan tertentu yang hendak dicapai
d. Adanya serangkaian tindakan tertentu untuk mempengaruhi dan untuk mencapai tujuan tersebut.
                        Berdasarkan uraian diatas, bahwa yang dimaksud dengan kepemimpinan  dalam skripsi ini ialah kepemimpinan yang bersifat pendidikan, yaitu kepemimpinan orang renta dalam mendidik anaknya.
                        Sedangkan pendidikan sendiri berdasarkan Drs. Ahmad Marimba ialah :
"Bimbingan atau pimpinan secara sadar oleh si pendidik menuju terbentuknya kepribadian yang utama". [4]
                        Pendapat tersebut sanggup dipahami bahwa pendidikan ialah perjuangan sadar, teratur dalam upaya untuk mempersembahkan instruksi dan bimbingan kepada orang lain atau anak yang sedang berproses menuju kedewasan. Oleh lantaran itu disinilah letak pentingnya pimpinan orang renta terhadap anaknya biar menjadi anak yang berbakti, shaleh dan berakhlakul karimah. Mendidik anak ialah ialah kewajiban orang tua, orang renta sangat besar peranan dan pengaruhnya terhadap anak utamanya dalam pembentukan kepribadian dan akhlak. Orang renta ialah pendidikan yang petama dan utama bagi anak-anaknya. Dalam hal ini Allah berfirman :

¢Óo_ç6»tƒ ÉOÏ%r& no4qn=¢Á9$# öãBù&ur Å$rã÷èyJø9$$Î/ tm÷R$#ur Ç`tã ̍s3ZßJø9$# ÷ŽÉ9ô¹$#ur 4n?tã !$tB y7t/$|¹r& ( ¨bÎ) y7Ï9ºsŒ ô`ÏB ÇP÷tã ÍqãBW{$# ÇÊÐÈ  (لقمان : 17)

Artinya :
"Hai anak-anakku, dirikanlah sholat dan suruhlah (manusia) mengerjakan yang baik dan cegahlah mereka dari perbuatan yang munkar dan bersabarlah terhadap apa yang menimpa engkau, sesungguhnya yang demikian itu termasuk hal-hal yang diwajibkan oleh Allah". (QS. Lukman 17) [5]
                       
                        Orang renta memiliki kiprah yang mulia yaitu: memmenolong, membimbing, mengarahkan, memimpin dan menghindarkan bawah umur dari ancaman dan membawa kearah kebahagiaan lahir batin, jasmani rohani dan dunia akhirat. Orang renta sebagai pemimpin memiliki kewajiban dan tanggung tanggapan untuk memilih dan menetapkan kemana isi keluarga itu akan dibawa dan bagaimana watak, prilaku dan kepribadian anak akan dibentuk. Dan orang renta jualah yang menanamkan ruh agama kedalam jiwa anak.

0 komentar

Posting Komentar