Faktor yang Mempengaruhi Semangat Belajar
Beberapa faktor di bawah ini sedikit banyak mempersembahkan klarifikasi mengapa terjadi perbedaaan semangat berguru pada diri masing-masing orang, di antaranya:
1. Perbedaan fisiologis (physiological needs), menyerupai rasa lapar, haus, dan hasrat seksual
2. Perbedaan rasa kondusif (safety needs), baik secara mental, fisik, dan intelektual
3. Perbedaan kasih akung atau afeksi (love needs) yang diterimanya
4. Perbedaan harga diri (self esteem needs). contohnya prestise mempunyai kendaraan beroda empat atau rumah mewah, jabatan, dan lain-lain.
5. Perbedaan aktualisasi diri (self actualization), tersedianya peluang bagi seseorang untuk membuatkan potensi yang terdapat dalam dirinya sehingga bermetamorfosis kemampuan nyata.
6. Stimulus semangat belajar
Terdapat 2 faktor yang membuat seseorang sanggup bersemangat untuk belajar, yaitu:
Pertama, semangat berguru berasal dari faktor internal. Semangat ini terbentuk sebab kesadaran diri atas pemahaman betapa pentingnya berguru untuk membuatkan dirinya dan bekal untuk menjalani kehidupan.
Kedua, semangat berguru dari faktor eksternal, ialah sanggup berupa rangsangan dari orang lain, atau lingkungan sekitarnya yang sanggup memengaruhi psikologis orang yang bersangkutan.
Semangat berguru tidak akan terbentuk apabila orang tersebut tidak mempunyai keinginan, cita-cita, atau menyadari manfaat berguru bagi dirinya. Oleh sebab itu, diperlukan pengkondisian tertentu, biar diri kita atau siapa pun juga yang menginginkan semangat untuk berguru sanggup tersemangat.
Teknik untuk meningkatkan semangat berguru sanggup dilakukan dengan cara sebagai diberikut:[2]
1. Bergaullah dengan orang-orang yang senang belajar
Bergaul dengan orang-orang yang bahagia berguru dan berprestasi, akan membuat kita pun gemar belajar. Selain itu, coba cari orang atau komunitas yang mempunyai kebiasaan baik dalam belajar.
Bertanyalah ihwal pengalaman di banyak sekali daerah kepada orang-orang yang pernah atau sedang melanjutkan pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi, orang-orang yang menerima beasiwa berguru di luar negeri, atau orang-orang yang menerima penghargaan atas sebuah presrasi.
Kebiasaan dan semangat mereka akan menular kepada kita. Seperti halnya analogi orang yang berkawan dengan tukang terpelajar besi atau penjual minyak wangi. Jika kita bergaul dengan tukang terpelajar besi, maka kita pun turut terciprat wangi bakaran besi, dan kalau bergaul dengan penjual minyak wangi, kita pun akan terciprat harumnya minyak wangi.
2. Belajar apapun
Pengertian berguru di sini dipahami secara luas, baik formal maupun nonformal. Kita bisa berguru ihwal banyak sekali keterampilan menyerupai merakit komputer, berguru menulis, membuat film, berlajar berwirausaha, dan lain lain-lainnya.
3. Belajar dari internet
Kita bisa memanfaatkan internet untuk bergabung dengan kumpulan orang-orang yang bahagia belajar. Salah satu milis sanggup menjadi ajang kita bertukar pendapat, pikiran, dan mesemangat diri. Sebagai contoh, kalau ingin tersemangat untuk berguru bahasa Inggris, kita bisa masuk ke milis Free-English-Course@yahoogroups.com.
4. Bergaulah dengan orang-orang yang optimis dan selalu berpikiran positif
Di dunia ini, ada orang yang selalu terlihat optimis meski dilema merudung. Kita akan tertular semangat, gairah, dan rasa optimis kalau sering bersosialisasi dengan orang-orang atau berada dalam komunitas menyerupai itu, dan sebaliknya.
5. Cari motivator
Kadangkala, seseorang butuh orang lain sebagai pemacu atau mentor dalam menjalani hidup. Misalnya: kawan, pacar, ataupun pasangan hidup. Anda pun bisa melaksanakan hal serupa dengan mencari seseorang/komunitas yang sanggup memmenolong mengarahkan atau mesemangat Anda berguru dan meraih prestasi.
0 komentar
Posting Komentar