Sabtu, 23 Februari 2019

Pengertian Al- Qur’An Secara Bahasa Dan Istilah

  Pengertian Al- Qur’an
Kata qur’an, dari segi istiqaq-nya, terdapat pandangan dari beberapa ulama, antara lain sebagaimana yang terungkap dalam kitab Al-Madkhal li Dirosah Al- Qur’an -Karim, sebagai diberikut:

a.       Qur’an ialah masdhar dari kata kerja قرآ berarti “bacaan.” Kata ini selanjutnya berarti kitab suci yang diturunkan Allah SWT. kepada Nabi Muhammad SAW., pendapat ini menurut firman Allah SWT (QS. Al-Qiyamah, 75:18) “Apabila kami sudah simpulan membacanya, maka ikutilah bacaannya”. Pendapat menyerupai ini diantaranya dianut Al-Lihyan (W 215 H).
b.      Qur’an ialah kata sifat dari Al-Qar’u yang berarti al-jam’u (kumpulan). Selanjutnya kata ini dipakai sebagai salah satu nama bagi kitab suci yang diturunkan kepada nabi Muhammad SAW, alasannya ialah Al- Qur’an terdiri dari sekumpulan surah dan ayat, memuat kisah-kisah, perintah dan larangan, dan menmgumpulkan intisari dari kitab-kitab yang diturunkan sebelumnya. Kata Al- Qur’an ialah isim alam, bukan kata beuntukan dan semenjak pertama dipakai sebagaimana bagi kitab suci umat Islam. Pendapat ini diriwayatkan dari imam Syafi’i (W. 204 H).
Menurut Abu Syubhah, dari ketiga pendapat diatas yang paling sempurna ialah pendapat yang pertama. Yakni Al- Qur’an dari segi istyqaq-nya ialah beuntuk masdar dari kata qara’a.
Dari segi istilah, para pakar mendefinisikan Al-Qur’ansebagai diberikut:
Menurut Manna’ Al-Qhattan, Al- Qur’an ialah kalamullah yang diturunkan kepada nabi Muhammad SAW. Dan membacanya ialah ibadah. Term kalamsebenarnya mencakup seluruh perkataan, namun istilah itu disandarkan (diidafahkan ) kepada Allah (kalamullah), maka tidak termasauk dalam istilah Al- Qur’an. perkataan yang selain dari Allah, menyerupai perkataan insan jin dan malaikat. melaluiataubersamaini rumusan yang diturunkan kepada nabi Muhammad SAW. Berarti tidak termasuk kepada segala sesuatu yang diturunkan kepada para nabi sebelum nabi Muhammad SAW. menyerupai zabur, taurat dan injil. Selanjutnya dengan denagn rumusan “membacanya adalah  ibadah “ maka tidak termasuk hadist-hadist nabi. Al- Qur’an diturunkan oleh Allah dengan lafalnya. Membacanya ialah perintah, alasannya ialah itu membaca alqur’an ialah ibadah.

0 komentar

Posting Komentar