Minggu, 17 Februari 2019

Visi Dan Misi Quantum Teaching Dan Learning


Visi Dan Misi Quantum Teaching Dan Learning


Berbagai perkembangan dan kemajuan tehnologi komunikasi, unsur budaya dan krisis moral, harus diantisipasi oleh dunia pendidikan khususnya pendidikan agama Islam.Quantum yang ialah salah satu pendekatan yang sudah depergunakan oleh sekian forum pendidikan dalam proses berguru mengajar dengan hasil yang memuaskan, alasannya yaitu dalam pendekatan Quantum mempersembahkan peluang dan pengalaman pada anak untuk sanggup mencicipi indahnya inovasi terhadap hal-hal baru.
a.            Visi Quantum Teaching yaitu membuat metode pengajaran yang megampangkan proses belajar.
b.           Misi Quantum Teaching yaitu menggabungkan metode pengajaran dengan keistimewaan-keistimewaan  belajar  menuju bentuk perencanaan pengajaran yang akan melejitkan prestasi siswa.[1]
Quantum Teaching sangat memmenolong dalam mempergampang dalam pembelajaran dengan meningkatkan potensi pendidik dan siswa dengan aneka macam metode cara berguru secara sempurna sehingga menimbulkan cara berguru dengan secara simpel  juga sanggup mengahasilkan efek berguru yang benar-benar sempurna guna bagi pengembangan potensi diri, sehingga terbentuklah sosok anak didik yang mempunyai karakter, tabiat dan kepribadian dengan landasan kepercayaan dan ketaqwaan serta nilai-nilai adat atau budi pekerti yang kokoh tercermin dalam keseluruhan perilaku dan prilaku sehari-hari, untuk selanjutnya memdiberi corak bagi pembentukan tabiat bangsa.
2.       Visi dan Misi Quantum Learning
a.          Visi Quantum Learning yaitu membuat pemercepatan pembelajaran (accelereted learning) dengan upaya yang normal dan disertai kegembiraan.[2]
b.          Misi Quantum Learning yaitu menggugah sepenuhnya berguru para pelajar, membuat berguru sangat senang dan memuaskan bagi mereka, dan mempersembahkan pinjaman sepenuhnya pada kebahagiaan, kecerdasan, kompetensi, dan keberhasilan mereka sebagai manusia.[3]
Dalam konteks ini, pendidikan harus bisa menyiapkan sumber daya insan yang tidak sekedar sebagai peserta arus isu global, tetapi harus mempersembahkan bekal kepada anak didik semoga sanggup mengolah, menyesuaikan dan menggembangkan apa yang diterima melalui arus informasi, sehingga menjadi insan yang kreatif dan produktif yang didambakan kehadirannya baik secara individual, sosial maupun nasional.
Sejalan dengan Visi  dan Misi Quantum Teaching dan Learning tersebut, maka sanggup di identifikasikan samasukan pendidikan mencakup empat pengembangan fungsi insan yaitu:
a.       Menyadarkan insan secara individual pada posisi dan fungsinya ditenganh makluk lain, serta tentang tanggung jawaban dalam kehidupannya. melaluiataubersamaini kesadaran tersebut insan akan bisa berperan sebgai makhluk Allah yang paling utama diantara makhluk lain sehingga bisa berfungsi sebagai kholifah dimuka bumi.
b.      Menyadarkan fungsi insan dalam hubungannya dengan masyarakat, serta tanggung jawabannya terhadap ketertiban masyarakat tersebut. Sebab insan harus mengadakan interaksi dengan makhluk sesamanya sebagai makhluk sosial dalam kehidupan bermasyarakat. Sehingga dalam Islam mengajarkan tentang persamaan, persaudaraan dan musyawarah yang sanggup membentuk masyarakat menjadi suatu komplotan hidup yang utuh.
c.        Menyadarkan menusia terhadap sang pencipta alam dan mendorongnya untuk diberibadah kepadaNya. Sebab insan sebagai Homo divinas (makhluk yang berketuhanan), perilaku dan tabiat relegius perlu dikembangkan sehingga bisa menjiwai dan mewarnai kehidupannya.
d.       Menyadarkan insan tentang kedudukannya terhadaap makhluk lain dan membawanya semoga memahami pesan tersirat tuhan membuat makhluk lain, serta mempersembahkan kemungkinan terhadap insan untuk mengambil manfaatnya.
Terkait dengan samasukan pendidikan tersebut, secara sosiologis pendidikan senantiasa ialah penjelmaan dari fenomena sosial yang sedang dan selalu bergerak. Disisi lain, pendidikan dipandang sebagai bentuk investasi, baik modal maupun untuk memmenolong meningkatkan ketrampilan dan pengetahuan sekaligus produktif dimasa depan yang diukur dari tingkatan penghasilan yang diperolehnya dengan mengalami cara berguru itu sendiri.[4]
Fakta sosial selama  ini bahwa visi pendidikan Islam sudah mengalami perubahan dan perkembangan secara terus menerus. Sebab pada pertamanya orientasi pendidikan Islam lebih banyak berserius pada urusan “ukhrowiyah”, nyaris lepas dari urusan “duniawiyah”.Sehigga cukup umur ini, misi atau orientasi pendidikan agama Islam  yang selama ini sudah berjalan disekolah kurang begitu tepat, sebagai indikasi kekurang tepatan tersebut yaitu pendidikan agama Islam ketika ini lebih berorientasi pada berguru tentang agama sehingga balasannya banyak orang yang mengetahui nilai-nilai aliran agama, tetapi prilakunya tidak relevan dengan nilai-nilai aliran agama yang diketahuinya. Hal tersebut mengakibatkan terjadinya keterpisahan dan kesentidakboleh antara aliran agama dan realitas prilaku pemeluknya.
melaluiataubersamaini demikian pendidikan agama Islam harus bisa mempersembahkan solusi mengingat masalah yang dihadapi masyarakat modern tersebut menghendaki visi dan misi pendidikan yang tidak semata-mata menekankan pada pengisian otak, tetapi juga pengisian jiwa, pelatihan adat dan kepatuhan menjalankan ibadah. Suatu upaya untuk mengintregasikan aneka macam pengetahuan yang terkotak-kotak kedalam ikatan tauhid, suatu keyakinan bahwa ilmu-ilmu yang dihasilkan lewat kecerdikan budi insan itu harus dilihat sebagai bukti kasih akung Tuhan kepada manusia, dan harus di abdikan untuk diberibadah kepada Tuhan melalui karya-karya kemanusiaan yang ikhlas.

0 komentar

Posting Komentar