Minggu, 17 Februari 2019

Prinsip Dan Peranan Supervisi Pendidikan


Prinsip-prinsip Supervisi Pendidikan

Judul : Prinsip dan Peranan Supervisi Pendidikan
Tags : prinsip dan peranan supervisi pendidikan,konsep dasar prinsip dan peranan supervisi pendidikan,makalah konsep dasar prinsip dan peranan supervisi pendidikan,mampu membuktikan konsep dasar prinsip dan peranan supervisi pendidikan,tujuan peranan dan prinsip supervisi pendidikan,konsep dasar ruang lingkup prinsip dan peranan supervisi pendidikan

Seorang supervisor dalam melakukan tugasnya tidak sedikit persoalan yang dihadapi, oleh alasannya itu dalam perjuangan memecahkan persoalan yang dihadapi hendaknya berpegang teguh pada prinsip-prinsip supervisi, menyerupai yang dikutip oleh Hendiyat Soetopo dari Piet A. sahertian dan Frans Mataheru, yaitu sebagai diberikut :
a.       Ilmiah, yang mencakup beberapa aspek unsur-unsur :
1.      Sitematika artinya dilaksanakan secara teratur, berencana dan kontinyu.
2.      Obyektif artinya data yang didapat pada observasi yang kasatmata bukan tafsiran pribadi
3.      Menggunakan alat atau instrument yang sanggup memdiberi informasi sebagai umpan balik untuk mengadakan evaluasi terhadap proses berguru mengajar.
a.       Demokratis, yaitu menjunjung tinggi azas musyawarah, mempunyai jiwa kekeluargaan yang berpengaruh serta sanggup mendapatkan pendapat orang lain.
b.      Kooperatif, seluruh staf sanggup bekerja sama, berbagi perjuangan bersama dalam membuat situasi berguru mengajar yang lebih baik.
c.       Konstruktif dan kreatif yaitu membina inisiatif guru serta mendorongnya untuk aktif membuat suasana dimana tiap orang merasa kondusif dan sanggup memakai potensinya.

Sedangkan berdasarkan Oteng Sutisna dalam bukunya Administrasi Pendidikan dasar teoritis untuk praktek professional, sebut beberapa prinsip ihwal supervisi modern, yaitu :
a.       Supervisi ialah bab integrasi dari jadwal pendidikan.
b.      Semua guru berhak atas menolongan supervisi.
c.       Supervisi seharusnya memmenolong membuktikan tujuan-tujuan dan samasukan-samasukan pendidikan, dan hendaknya membuktikan implikasi-implikasi dari tujuan-tujuan dan samasukan-samasukan tersebut.
d.      Supervisi hendaknya menyediakan kebutuhan perorangan dari personil kelompok.
e.       Supervisi hendaknya memmenolong memperbaiki perilaku dan kekerabatan dari tiruana staf sekolah, dan memmenolong dalam berbagi kekerabatan sekolah dengan masyarakat lainnya.
f.       Tanggungjawaban bagi pengembangan jadwal supervisi berada pada kepala sekolah dan para penilik / pengawas sekolah yang berada diwilayahnya.
g.      Harus ada dana yang memadai bagi jadwal acara supervisi anggaran tahunan.
h.      Efektifitas jadwal supervisi hendaknya dinilai secara periodik oleh peserta.
i.        Supervisi hendaknya memmenolong membuktikan dan menerapkan dalam praktek penemuan, penelitian pendidikan yang mutakhir.

5.      Peranan Supervisi Pendidikan
Sesuai dengan pengertian hakiki dari supervisi, maka peranan supervisi ialah mempersembahkan support, menolongan serta mengikutsertakan tiruana anggota staf disamping membuat situasi yang sedemikian rupa sehingga mempersembahkan rasa kondusif dan kebebasan kepada tiruana staf dalam berbagi profesi dan daya kreasi mereka dengan penuh tanggungjawaban. Untuk memainkan peranan menyerupai ini diharapkan suatu supervisi yang mempunyai sifat-sifat yang demokratis.
Briggs mengemukakan empat jenis supervisi dilihat dari perilaku kerja seseorang supervisor yaitu sebagai diberikut :
a.      Supervisi Yang Bersifat Korektif
Supervisi semacam ini menekankan kepada perjuangan untuk menemukan kesalahan-kesalahan yang disupervisi. Supervisor perlu untuk mengetahui adanya kesalahan-kesalahan maupun belum sempurnanya-belum sempurnanya yang ada pada guru sehingga dengan demikian sanggup mempersembahkan arah yang lebih baik dan lebih tepat pada supervisi yang didiberikannya. Tetapi hendaknya perjuangan ini tidak di titik beratkan pada penemuan kesalahan itu semata-mata, melainkan bagaimanakah menempatkan kesalahan itu pada daerah yang bergotong-royong dalam keseluruhan jadwal supervisi.
b.      Supervisi Yang Bersifat Prefentif
Supervisi dilakukan untuk mencegah terjadinya kesusahan-kesusahan yang dialami oleh guru, maka supervisor mengemukakan tiruana kesusahan yang dihadapi oleh guru, dan bagaimana cara untuk mengatasinya.
melaluiataubersamaini cara ini supervisor sanggup mengurangi kegagalan atau kesusahan-kesusahan yang dihadapi oleh guru sekaligus mempersiapkan diri kalau mereka menghadapi kesusahan. Dalam hal ini sangat bijaksana apabila supervisor mempunyai pandangan yang cukup jauh sehingga sanggup menyusun jadwal supervisi bahu-membahu dengan seluruh staf sekolah.
c.       Supervisi Yang Bersifat Konstruktif
Supervisi bukanlah suatu penemuan kesalahan atau perbaikan kesalahan, kecuali kalau sudah ditemukannya suatu gagasan guna memperbaiki kesalahan tersebut, atau sudah mempunyai planning yang bertujuan untuk mengadakan perbaikan atau peningkatan, yaitu dengan mengarahkan kepada tugas-tugas yang bersifat konstruktif. Supervisi hendaknya berpegang teguh pada prinsip mencapai masa depan yang lebih baik dari pada keadaan masa lampau. melaluiataubersamaini prinsip ini berarti supervisi ditekankan pada pertumbuhan guru dalam pribadinya maupun jabatannya.
d.      Supervisi Yang Bersifat Kreatif
Dalam proses supervisinya supervisor menekankan pada pada inisiatif dan kebebasan mencipta. Supervisi kreatif senantiasa:
1.      Mendorong kegiatan-kegiatan mencipta dan menimbulkan kepemimpinan pada orang-orang yang disupervisi.
2.      Membimbing mereka berbagi ketidaktergantungannya pada pengarahan dari orang lain.
3.      Lebih mempercayai kecakapan atau kemampuan yang bersumber pada diri sendiri
Baca Juga :

  • Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kepemimpinan Orang Tua - New !!
    1. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar - New !!
    2. Faktor-faktor yang menghipnotis penemuan pendidikan

    Perbedaan antara supervisi kreatif dengan supervisi yang konstruktif spesialuntuk terletak dalam aksentuasinya yaitu kebebasan yang lebih besar. Pada creative supervision lebih ditekankan pada kebebasan biar guru-guru dengan kemampuan berfikirnya sanggup mencapai hasil dengan lebih efektif.
    Sehingga sanggup disimpulkan bahwa pada kreatif supervision guru-guru didiberi kebebasan dalam batas-batas keterikatan untuk berbagi daya kreasi dan daya karya, sehingga kiprah supervisi spesialuntuk memdiberi rangsangan untuk menimbulkan daya kreatif guru-guru. Namun demikian selalu dipelihara kerjasama yang bersahabat dan serasi maka kerjasama didalam melakukan kiprah harus selalu dipupuk.

    0 komentar

    Posting Komentar