Jumat, 15 Februari 2019

Pengelolaan Dan Pelaksanaan Proses Pembelajaran

Pengelolaan dan Pelaksanaan Proses Pembelajaran
Dalam mengelola suatu pembelajaran ada beberapa hal atau tahapan, yaitu ibarat yang dikatakan oleh Syaiful Bahri J. dan Aswan Z bahwa tahap-tahap pengelolaan dan pelaksanaan proses berguru mengajar sanggup diperinci sebagai diberikut:

1.      Perencanaan
a.       Menetapkan apa yang mau dilakukan, kapan dan bagaimana cara melakukannya.
b.      Membatasi samasukan dan menetapkan pelaksanaan kerja untuk mencapai hasil yang terbaik melalui proses penentuan target.
c.       Mengembangkan alternatif-alternatif.
d.      Mengumpulkan dan menganalisis informasi.
e.       Mempersiapkan dan mengkomunikasikan rencana-rencana dan keputusan-keputasan.
2.      Pengorganisasian
a.       menyediakan fasilitas, perlengkapan dan tenaga kerja yang dibutuhkan untuk menyusun kerangka yang efisien dalam melaksanakan rencana-rencana melalui suatu proses penetapan kerja yang dibutuhkan untuk menyelesaikannya.
b.      Pengelompokan komponen kerja ke dalam struktur organisasi secara teratur.
c.       Membentuk struktur wewenang dan mekanisme koordinasi.
d.      Merumuskan, menetapkan metode dan prosedur.
e.       Memilih, mengadakan tes dan pendidikan tenaga kerja serta mencari sumber-sumber lain yang diperlukan.
3.      Pengarahan
a.       Menyusun kerangka waktu dan biaya secara terperinci.
b.      Memprakarsai dan menampilkan kepemimpinan dalam melaksanakan planning dan pengambilan keputusan.
c.       Mengeluarkan instruksi-instruksi yang spesifik.
d.      Membimbing, memotivasi dan melaksanakan supervisi.
4.      Pengawasan
a.       Mengevaluasi pelaksanaan kegiatan, dibandingkan dengan rencana.
b.      Melaporkan penyimpangan untuk tindakan koreksi dan merumuskan tindakan koreksi, menyusun standar-standar dan masukan-masukan.
c.       Menilai pekerjaan dan melaksanakan tindakan koreksi terhadap penyimpangan-penyimpangan.\
Dalam kegiatan berguru mengajar terdapat dua hal yang ikut memilih keberhasilan, yakni pengaturan proses berguru mengajar, dan pengajaran itu sendiri, dan keduanya saling ketergantungan satu sama lain. Kemampuan mengatur proses berguru mengajar yang baik, akan membuat situasi yang memungkinkan anak belajar, sehingga ialah titik pertama keberhasilan pengajaran.
Untuk membuat suasana yang menumbuhkan gairah belajar, meningkatkan prestasi berguru siswa, mereka memerlukan pengorganisasian proses berguru yang baik. Proses berguru mengajar ialah suatu rentetan kegiatan guru menumbuhkan organisasi proses berguru mengajar yang efektif, yang meliputi; tujuan pengajaran, pengaturan penerapan waktu luang, pengaturan ruang dan alat perlengkapan pelajaran di kelas, serta pengelompokan siswa dalam belajar.
Tujuan pengajaran ialah pertama tolak keberhasilan dalam pengajaran. Makin terperinci rumusan tujuan makin simpel menyusun planning dan mengimplementasikan kegiatan berguru mengajar dengan bimbingan guru. Dalam perumusan tujuan instruksional khusus perlu dipertimbangkan hal-hal:
a.       Kemampuan dan nilai-nilai apa yang ingin dikembangkan pada diri siswa.
b.      Bagaimana cara mencapai tujuan itu secara sedikit demi sedikit atau sekaligus.
c.       Apakah perlu menekankan aspek-aspek tertentu.
d.      Seberapa jauh tujuan itu sanggup memenuhi kebutuhan perkembangan siswa.
e.       Apakah waktu yang tersedia cukup untuk mencapai tujuan itu.\
Untuk mewujudkan suasana berguru di mana siswa menjadi sentra kegiatan berguru atau kegiatan siswa aktif, organisasi dingklik dan alat-alat lain harus simpel dipindah-pindah untuk kepentingan kerja kelompok. Ruangan dan kemudahan yang tersedia perlu diatur untuk melayani kegiatan belajar. Ruang gerak guru dalam organisasi proses berguru mengajar tidak terbatas. Kegiatan mengarahkan, menerangkan, mempersembahkan jawabanan spontan, serta mempersembahkan umpan-balik, ialah kegiatan guru untuk memenuhi kebutuhan siswa yang berguaka ragam.
Dalam melayani kegiatan berguru aktif, pengelompokan siswa memiliki arti tersendiri. Pengelompokan siswa sanggup dibedakan ke dalam tiga jenis yaitu:
1)      Menurut kesenangan berkawan
Kelas dibagi ke dalam beberapa kelompok siswa yang disusun atas keakraban antar siswa. Kelompok terdiri atas sejumlah siswa yang berdasarkan mereka kawan-kawan dekat. Mereka duduk mengelilingi meja yang disusun berhadapan. Dalam pengelompokan ini setiap siswa mempelajari atau melaksanakan kegiatan yang sama.\
2)      Menurut kemampuan
Untuk megampangkan pelayanan guru, siswa-siswa dikelompokkan menjadi kelompok cerdas, sedang atau menengah, dan kelompok siswa yang lambat dan pengelompokan ini bisa diubah sewaktu-waktu sejalan dengan perkembangan kemampuan individual siswa dalam mempelajari mata pelajaran.
3)      Menurut minat
Suatu dikala ada siswa yang sedang menulis, menggambar, sementara siswa yang lain bahagia ilmu sosial, ilmu alam, atau matematika. Para anak didik dikelompokkan atas dasar kegiatan yang sama. Siswa yang melaksanakan acara berguru yang sama, dikelompokkan. Dalam hal ini guru mengamati tiap siswa di samping memdiberi dorongan untuk berpindah dari suatu kegiatan ke kegiatan yang lain.
Perlu diketahui bahwa proses berguru yang bermakna ialah proses berguru yang melibatkan banyak sekali acara para siswa. Untuk itu guru harus berupaya untuk mengaktifkan kegiatan berguru tersebut. Upaya yang dilakukan guru antara lain:
1)      Melalui karyawisata
Guru membawa para siswa ke luar ruang kelas untuk belajar. Bisa di lingkungan sekolah untuk mengenal situasi dan lingkungan sekolah, bisa juga mengunjungi objek wisata yang ada sangkut pautnya dengan bahan pelajaran yang didiberikan di sekolah. melaluiataubersamaini begitu pengetahuan dan pemahaman para siswa bertambah berkat pengalamannya selama melaksanakan karyawisata. Dalam prosesnya, karyawisata dilakukan dengan menghubungkan konsepsi yang sudah disampaikan di kelas dengan situasi yang ada pada objek wisata, sehingga karyawisata itu benar-benar mengaktifkan para siswa
2)      Melalui seminar
Hasil yang didapat para siswa dari karyawisata perlu dilanjutkan dengan seminar atau diskusi, sehingga pengetahuan siswa menjadi berkembang. melaluiataubersamaini dan melalui seminar atau diskusi, pengalaman para anak didik akan terungkapkan dan aktif memecahkan permasalahan yang tidak bisa dipecahkan oleh anak didik secara individual

0 komentar

Posting Komentar