Sabtu, 23 Februari 2019

Metode Metode Memahami Al-Qur’An Pengertian Dan Macamnya

 Metode-Metode Memahami Al-Qur’an

Dalam banyak sekali kajian tafsir, kita banyak menemukan metode memahami Al-Qur’an yang berpertama dari ulama generasi terlampau. Mereka sudah berusaha memahami kandungan Al-Qur’an, sehingga lahirlah apa yang kita kenal dengan metode pemahaman Al-Qur’an.
Tafsir yaitu satu-satunya ilmu yang berafiliasi eksklusif dengan Nabi, lantaran Nabi sudah diperintahkan oleh Allah SWT. Untuk memberikan risalah kenabian menyerupai yang terbukti dari ayat ke-44 surat An-Nahl : ”…..agar engkau (Muhammad) sanggup membuktikan kepada insan apa-apa yang diturunkan kepada mereka”. Karena Al-Qur’an diturunkan dalam Bahasa Arab dengan mengikuti cara-cara retorika orang Arab, maka orang-orang yang hidup sezaman dengan Nabi memahami makna ayat Al-Qur’an serta situasi saat diturunkannya.
Ilmu pertama yang lahir di kalangan umat Islam yaitu ilmu tafsir. Ia menjadi mungkin (possible) dan menjadi kenyataan lantaran sifat ilmiah struktur Bahasa Arab. Ilmu tafsir Al-Qur’an yaitu penting lantaran ia benar-benar ialah ilmu asas yang di atasnya dibangun keseluruhan struktur, tujuan, pengertian, pandangan dan kebudayaan agama Islam. Itulah sebabnya mengapa At-Thabarî (W. 923 M) menganggapnya sebagai yang terpenting dibanding dengan seluruh pengetahuan dan ilmu. Ini yaitu ilmu yang dipergunakan umat Islam untuk memahami pengertian dan pedoman kitab suci Al-Qur’an, hukum-hukumnya dan hikmah-hikmahnya. 

 kita banyak menemukan metode memahami Al Metode Metode Memahami Al-Qur’an Pengertian dan Macamnya

Syaikh Muhammad al-Ghazâlî dalam bukunya “ Berdialog dengan Al-Qur’an”  membagi metode memahami Al-Qur’an menjadi dua, yaitu metode klasik dan metode modern.
a.    Metode-Metode Klasik Memahami Al-Qur’an
Kajian-kajian ini berkisar pada usaha-usaha menemukan nilai-nilai sastra, Fiqh, kalam, aspek sufistik-filosofisnya, pendidikan, dan sebagainya. Ada beberapa macam kecenderungan penerapan metode kajian yang dilakukan oleh para ulama salaf, diantaranya yaitu kajian teologis, yaitu kajian yang cukup radikal dan menyentuh masalah-masalah aturan dengan tokohnya Asy-Syatibî.
Ada juga yang disebut dengan metode atau kajian sufistik, yang mengkaji masalah-masalah seputar ketenangan jiwa, ketenangan hati, dan kadang juga menyentuh dilema moral dan sikap psikologis serta korelasi dengan Allah SWT.

Ada juga metode filosofis dengan tokohnya menyerupai al-Ghazâlî dan Ibnu Rusyd. Walaupun keduanya pernah terlibat polemik berkepantidakboleh, tetapi perlu diingat bahwa keduanya yaitu filosof yang ternama dan sama-sama mempersembahkan argumen dan visi terhadap pemikiran Islam pada zamannya.
b.    Metode Modern Memahami Al-Qur’an
Menurut Syaikh Muhammad al-Ghazâlî, ada beberapa kajian terhadap Al-Qur’an : ada yang memakai pendekatan Atsariyyîn atau disebut juga dengan tafsir bil Ma’tsûr. Kajian semacam ini sanggup kita lihat dalam kitab tafsir Ibnu Katsir. Metode ini pernah dipakai oleh Ibnu Jarir Ath-Thabarî.
Ada juga tafsir yang mengambil spesialisasi fiqhiyyah yang mengulas ayat-ayat aturan untuk menyimpulkan metode-metode pengambilan hukum. melaluiataubersamaini kata lain, spesialuntuk menitikberatkan pada masalah-masalah aturan syar’ie saja.
Ada juga tafsir yang bercorak dialogis, menyerupai yang pernah dilakukan oleh Ar-Râzî dalam tafsirnya at-Tafsîr al-Kabîr. Tafsir ini banyak menyajikan tema-tema menarikdanunik, namun sebagian dari tema tafsir tersebut sudah keluar dari batasan tafsir itu sendiri, yang menjadi pola kebanyakan penafsir Al-Qur’an.
Az-Zamakhsyarî bersama Abû Su’ud dan Al-Baidhâwî mempunyai corak penafsiran tersendiri yang bersifat penjelasan.
Semoga bermanfaa Metode Metode Memahami Al-Qur’an Pengertian dan Macamnya

0 komentar

Posting Komentar