Kamis, 14 Februari 2019

Macam-Macam Dan Fungsi Motivasi


1.      Macam-macam dan Fungsi Motivasi
a. Macam-macam Motivasi
Berbicara wacana macam atau jenis motivasi ini sanggup dilihat dari banyak sekali sudut pandang. melaluiataubersamaini demikian motivasi atau motif-motif yang aktif itu sangat bervariasi.
1.      Motivasi dilihat dari dasar pembentukannya
a.       Motif-motif bawaan
Yang dimaksud dengan motif bawaan yaitu motif yang dibawa semenjak lahir, jadi motivasi itu ada tanpa dipelajari. Sebagai teladan misalnya: dorongan untuk makan, dorongan untuk minum, dorongan untuk bekerja, untuk diberistirahat, dorongan seksual. Motif-motif ini seringkali disebut motif-motif yang disyaratkan secara biologis. Relevan dengan ini, maka Arden N Frandsen memdiberi istilah macam atau jenis motif Physiolgical drives
b.      Motif-motif yang dipelajari
Maksudnya motif-motif yang timbul lantaran dipelajari. Sebagai teladan misalnya: dorongan untuk berguru suatu cabang ilmu pengetahuan, dorongan untuk mengajar sesuatu di dalam masyarsakat. Motif-motif ini seringkali disebut dengan motif-motif yang diisyaratkan secara sosial. Sebab insan hidup dalam lingkungan sosial dengan sesama insan yang lain, sehingga motivasi itu terbentuk. Frandsen mengistilahkan dengan affiliative needs. Sebab justru dengan kemampuan berhubungan, kolaborasi di dalam masyarakat tercapailah suatu kepuasan diri. Sehingga insan perlu berbagi sifat-sifat ramah, kooperatif, membina kekerabatan baik dengan sesama, apalagi orang bau tanah dan guru. Dalam kegiatan belajar-mengajar, hal ini sanggup memmenolong dalam perjuangan mencapai prestasi.
1)      Cognitive motives
Motif ini menunjuk pada tanda-tanda intrinsic, yakni menyangkut kepuasan individual. Kepuasan individual yang berada di dalam diri insan dan biasaanya berwujud proses dan produk mental. Jenis motif menyerupai ini yaitu sangat primer dalam kegiatan berguru di sekolah, terutama yang berkaitan dengan pengembangan intelektual.
2)      Self-exspression
Penampilan diri yaitu sebagian dari sikap manusia. Yang penting kebutuhan individu itu tidak sekedar tahu mengapa dan bagaimana sesuatu itu terjadi, tetapi juga bisa membuat suatu kejadian. Untuk ini memang diharapkan kreativitas, penuh imajinasi. Makara dalam hal ini seseorang itu ada keinginan untuk aktualisasi diri.
3)      Self-enhancement
Melalui aktualisasi diri dan pengembangan kompetensi akan meningkatkan kemajuan diri seseorang. Ketinggian dan kemajuan diri ini menjadi salah-satu keinginan bagi setiap individu. Dalam berguru sanggup diciptakan suasana kompetensi yang sehat bagi anak didik untuk mencapai suatu prestasi

2.      Macam motivasi berdasarkan santunan dari Woodworth dan Marquis
a.       Motif atau kebutuhan organisme, meliputi misalnya: kebutuhan untuk minum, makan, bernafas, seksual, berbuat dan kebutuhan untuk diberistirahat. Ini sesuai dengan jenis Physiological drives dari Frandsen menyerupai sudah disinggung di depan.
b.      Motif-motif darurat. Yang termasuk dalam jenis motif ini antara lain: dorongan untuk menyelamatkan diri, dorongan untuk membalas, untuk berusaha, untuk memburu. Jelasnya motivasi jenis ini timbul lantaran rangsangan dari luar.
c.       Motif-motif obyektif. Dalam hal ini menyangkut kebutuhan untuk melaksanakan eksplorasi, melaksanakan manipulasi, untuk menaruh minat. Motif-motif ini muncul lantaran dorongan untuk sanggup menghadapi dunia luar secara efektif.
3.      Motivasi jasmaniah dan rohaniah
Ada beberapa andal yang menggolongkan jenis motivasi itu menjadi dua jenis yakni motivasi jasmaniah dan motivasi rohaniah. Yang termasuk motivasi jasmaniah menyerupai misalnya: refleks, instink otomatis, nafsu. Sedangkan yang termasuk motivasi rohaniah, yaitu kemauan.
Soal kemauan itu pada setiap diri insan terbentuk melalui empat moment.[3]
a.       Moment timbulnya alasan
Sebagai teladan seorang cowok yang sedang ulet latihan olah raga untuk menghadapi suatu porseni di sekolahnya, tetapi tiba-tiba disuruh ibunya untuk mengantarkan seseorang tamu membeli tiket lantaran tamu itu mau kembali ke Jakarta. Si cowok itu kemudian mengantarkan tamu tersebut. Dalam hal ini si cowok tadi timbul alasan gres untuk melaksanakan sesuatu kegiatan (kegiatan mengantar). Alasan gres itu bisa lantaran untuk menghormati tamu atau mungkin keinginan untuk lumayan ibunya.
b.      Moment pilih
Momen pilih, maksudnya dalam keadaan pada waktu ada alternatif-alternatif yang menjadikan persaingan diantara alternatif atau alasan-alasan itu. Kemudian seseorang menimbang-nimbang dari banyak sekali alternatif untuk kemudian memilih pilihhan alternatif yang akan dikerjakan.
c.       Moment putusan
Dalam persaingan antara banyak sekali alasan, sudah barang tentu akan berakhir dengan dipilihnya satu alternatif. Satu alternatif yang dipilih inilah yang menjadi putusan untuk dikerjakan.
d.      Moment terbentuknya kemauan
Kalau seseorang sudah menetapkan satu putusan untuk dikerjakan, maka timbullah dorongan pada diri seseorang untuk bertindak, melaksanakan putusan itu.
4.      Motivasi Intrinsik dan ekstrinsik
a.       Motivasi Intrinsik
Yang dimaksud dengan motivasi intrinsik yaitu motif-motif yang menjadi aktif atau berfungsinya tidak perlu dirangsang dari luar, lantaran dalam diri setiap individu sudah ada dorongan untuk melaksanakan sesuatu. Sebagai teladan kongkrit, seorang siswa itu melaksanakan belajar, lantaran betul-betul ingin mendapat pengetahuan, nilai atau keterampilan biar sanggup berubah tingkah lakunya secara konstruktif, tidak lantaran tujuan yang lain-lain.[4] "Instrinsic Motivations are inherent in the learning situations and meet pupil-needs and purposes". Itulah sebabnya motivasi intrinsik sanggup juga dikatakan sebagai bentuk motivasi yang di dalamnya acara berguru dimulai dan diteruskan berdasarkan suatu dorongan dari dalam diri dan secara mutlak berkait dengan acara belajarnya.
Perlu diketahui bahwa siswa yang mempunyai motivasi intrinsik akan mempunyai tujuan menjadi orang yang terdidik, yang berpengetahuan, yang andal dalam bidang studi tertentu. Satu-satunya jalan untuk menuju ke tujuan yang ingin dicapai ialah belajar, tanpa berguru mustahil mendapat pengetahuan, mustahil menjadi ahli. Dorongan yang menggerakkan itu bersumber pada suatu kebutuhan, kebutuhan yang mencakupkan keharusan untuk menjadi orang yang terdidik dan berpengetahuan. Makara memang motivasi itu muncul dari kesadaran diri sendiri dengan tujuan secara esensial, bukan sekedar simbol dan seremonial.
b.      Motivasi Ekstrinsik
Motivasi ekstrinsik yaitu motif-motif yang aktif dan berfungsinya lantaran adanya perangsang dari luar.[5] Sebagai teladan seseorang itu belajar, lantaran tahu besok paginya akan ujian dengan keinginan mendapat nilai yang baik, atau biar mendapat hadiah. Makara jikalau dilihat dari segi tujuan kegiatan yang dilakukannya, tidak secara eksklusif bergayut dengan esensi apa yang dilakukannya itu. Oleh lantaran itu motivasi ekstrinsik sanggup juga dikatakan sebagai bentuk motivasi yang di dalamnya acara berguru dimulai dan diteruskan berdasarkan dorongan dari luar yang tidak secara mutlak berkaitan dengan acara belajar.
Perlu ditegaskan, bukan berarti bahwa motivasi ekstrinsik ini tidak baik dan tidak penting. Dalam kegiatan belajar-mengajar tetap penting. Sebab kemungkinan besar keadaan siswa itu dinamis, berubah-ubah, dan juga mungkin komponen-komponen lain dalam proses belajar-mengajar ada yang kurang menarikdanunik bagi siswa, sehingga diharapkan motivasi ekstrinsik.
b. Fungsi Motivasi
Belajar sangat diharapkan adanya motivasi. "Motivation is an essential condition of learning". Hasil berguru akan menjadi optimal, jikalau ada motivasi. Makin sempurna motivasi yang didiberikan, akan makin berhasil pula pelajaran itu. Makara motivasi akan senantiasa memilih intensitas perjuangan berguru bagi para siswa.
Perlu ditegaskan bahwa motivasi bertalian dengan suatu tujuan. Sehubungan dengan hal tersebut ada tiga fungsi motivasi.[6]
1.      Mendorong insan untuk berbuat, jadi sebagai aktivis atau motor yang melepaskan energi. Motivasi dalam hal ini ialah motor aktivis dari setiap kegiatan yang akan dikerjakan.
2.      Menentukan arah perbuatan, yakni ke arah tujuan yang hendak dicapai. melaluiataubersamaini demikian motivasi sanggup mempersembahkan arah dan kegiatan yang harus dikerjakan sesuai dngan rumusan tujuannya.
3.      Menyeleksi perbuatan, yakni memilih perbuatan-perbuatan apa yang harus dikerjakan yang harmonis guna mencapai tujuan, dengan menyisihkan perbuatan-perbuatan yang tidak bermanfaa bagi tujuan tersebut. Seseorang siswa yang akan menghadapi ujian dengan keinginan sanggup lulus, tentu akan melaksanakan kegiatan berguru dan tidak akan menghabiskan waktunya untuk bermain kartu atau membaca komik, lantaran tidak harmonis dengan tujuan.
            Di sisi lain ada juga beberapa fungsi motivasi antara lain:
1.      Memdiberi semangat dan mengaktifkan anakdidik biar tetap berminat dan siaga.
2.      Memusatkan perhatian anak pada tugas-tugas tertentu yang berafiliasi dengan pencapaian tujuan belajar.
3.      Memmenolong memenuhi kebutuhan akan hasil jangka pendek dan hasil jangka panjang.
            Di samping itu, ada juga fungsi-fungsi lain yaitu: motivasi sanggup berfungsi sebagai pendorong perjuangan dan pencapaian prestasi. Seseorang melaksanakan suatu perjuangan lantaran adanya motivasi. Adanya motivasi yang baik dalam berguru akan menunjukkan hasil yang baik. melaluiataubersamaini kata lain bahwa dengan adanya perjuangan yang tekun dan terutama didasari adanya motivasi, maka seseorang yang berguru itu akan sanggup melahirkan prestasi yang baik. Intensitas motivasi seseorang siswa akan sangat memilih tingkat pencapaian prestasi belajarnya.

0 komentar

Posting Komentar