Faktor-faktor yang menghipnotis penemuan pendidikan
Inovasi pendidikan ialah perubahan pendidikan yang didasarkan atas usaha-usaha sadar, terencana, berpola dalam pendidikan yang bertujuan untuk mengarahkan, sesuai dengan kebutuhan yang dihadapi dan tuntutan zamannya. Dalam penemuan pendidikan gagasan gres sebagai hasil ajaran kembali haruslah bisa untuk memecahkan problem yang tidak terpecahkan oleh cara-cara tradisional yang bersifat komersial.
Inovasi pendidikan dilakukan disamping sebagai balasan terhadap masalah pendidikan dan tuntutan zaman, juga ialah perjuangan aktif untuk mempersiapkan diri menghadapi masa hadir yang akan mempersembahkan harapan sesuai dengan harapan yang diinginkan.
Kalau pada potongan sebelumnya sudah dikemukakan tentang hal-hal yang menuntut penemuan pendidikan, diberikut ini akan dikemukakan lebih jauh tentang beberapa faktor yang cukup berperan menghipnotis penemuan pendidikan (Hasbullah; 2001, 1-4) yaitu :
1. Visi Terhadap Pendidikan
Pendidikan ialah problem asasi bagi manusia-manusia sebagai makhluk yang sanggup dididik dan harus dididik akan tumbuh menjadi insan sampaumur dengan proses pendidikan yang dialaminya. Sejak kelahirannya, insan sudah mempunyai potensi dasar yang universal, berupa :
a. Kemampuan untuk membedakan antara yang baik dan yang jelek (moral identity).
b. Kemampuan dan kebebasan untuk memperkembangkan diri sendiri sesuai dengan pembawaan dan cita-citanya (individual identity).
c. Kemampuan untuk berafiliasi dan kolaborasi dengan orang lain (sosial identity).
d. Adanya ciri-ciri khas yang bisa membedakan dirinya dengan orang lain (individual differences).
Setiap anak akan mengalami proses pendidikan secara alamiah, yaitu yang ia dapatkan dalam situasi pergaulan dengan kedua orang tuanya pada khususnya dalam lingkungan budaya yang mengelilinginya. Pendidikan menyerupai inilah yang akan menjadikan anak sebagai insan dalam arti yang sesungguhnya. Cinta kasih orang renta dan ketergantungan serta dogma anak kepada mereka pada usia-usia muda ialah dasar kokoh yang memungkinkan timbulnya pergaulan mendidik. melaluiataubersamaini upaya pendidikan, potensi dasar universal anak akan tumbuh dan membentuk diri anak yang unik, sesuai dengan pembawaan, lingkungan budaya dan zamannya.
Usaha dan tujuan pendidikan dilandasi oleh pandangan hidup orang tua, lembaga-lembaga penyelenggara pendidikan, masyarakat dan bangsanya. Manusia Indonesia , masyarakat masyarakat dan masyarakat negara yang lengkap dan utuh harus dipersiapkan semenjak anak masih kecil dengan upaya pendidikan. Tujuan pendidikan diawetkan untuk kebahagiaan individu, keselamatan masyarakat dan kepentingan negara.
Pandangan hidup bangsa menjadi norma pendidikan nasional keseluruhan. Seperti diketahui, bahwa kehidupan ini selalu mengalami perubahan, tujuan pembangunan, bangsa mengalami pergeseran dan peningkatan serta perubahan sesuai dengan waktu, keadaan dan kondisinya.
melaluiataubersamaini demikian pandangan dan harapan orang renta terhadap pendidikan kini sanggup tidak sama dengan pandangan orang terhadap pendidikan masa lampau atau waktu yang akan hadir. Perbedaan pandangannya ini bersahabat hubungannya, bila tidak justru harus disebut menurut atas falsafah terkena insan dan kemanusiaan pada zamannya masing-masing.
2. Faktor Pertambahan Penduduk
Adanya pertambahan penduduk yang cepat menimbulkan akhir yang luas terhadap banyak sekali segi kehidupan, utamanya pendidikan. Banyak masalah-masalah pendidikan yang berkaitan bersahabat dengan meledaknya jumlah anak usia sekolah. Adapun masalah-masalah yang berkaitan eksklusif dengan pendidikan tersebut yaitu :
a. Kekurangan peluang belajar
Masalah ini ialah masalah yang menerima prioritas pertama dan utama yang perlu segera digarap.
b. Masalah kualitas pendidikan
Dikarenakan kurangnya dana, kurangnya jumlah guru, kurangnya kemudahan pendidikan, sudah barang tentu hal ini akan menghipnotis merosotnya mutu pendidikan.
c. Masalah relevansi
Masalah relevansi ini pada prinsipnya cukup mendasar, lantaran dalam kondisi menyerupai kini ini sangat dibutuhkan out put pendidikan yang sesuai dengan tuntutan masyarakat terutama dalam hubungannya dengan kesiapan kerja.
Hal tersebut lebih-lebih dengan digulirkannya konsep “link and match”, yang bertujuan salah satunya yaitu mengatasi problem relevansi tersebut.
d. Masalah Efisiensi Efektifitas
Pendidikan diusahakan biar memperoleh hasil yang baik dengan biaya dan waktu yang sedikit. Ini berarti harus dicari sistem mendidik dan mengajar yang efisien dan efektif, sesuai dengan prinsip-prinsip dasar pendidikan.
3. Perkembangan Ilmu Pengetahuan
Seiring dengan kemajuan zaman menyerupai kini ini, justru ditandai dengan majunya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Perkembangan ilmu pengetahuan secara akumulatif dan makin cepat jalannya. Tanggapan yang biasa dilakukan dalam kependidikan terhadap perkembangan ilmu pengetahuan ialah dengan memasukkan penemuan dan teori ke dalam kurikulum sekolah. Meskipun hal ini menimbulkan adanya kurikulum yang sangat sarat dengan masalah-masalah yang baru.
4. Tuntutan adanya proses pendidikan yang Relevan
sepertiyang sudah dikemukakan, bahwa salah satu tuntutan diadakannya penemuan di dalam pendidikan yaitu adanya relevansi antara dunia pendidikan dengan kebutuhan masyarakat atau dunia kerja.
Berkenaan dengan hal tersebut, maka pendidikan sanggup diperoleh baik di sekolah maupun di luar sekolah. Cukup banyak pendidikan yang sangat berarti justru tidak sanggup diperoleh di sekolah, terutama yang bersifat pengembangan profesi dan keterampilan, menyerupai pengembangan karier, profesi tertentu dan sebagainya.
Permasalahan pendidikan yang kini dihadapi yaitu sangat kompleks. Adanya proses pendidikan yang relevan dengan kebutuhan dan masalah yang dihadapi sangat diharapkan mengingat akan keterbatasan dana pendidikan.
0 komentar
Posting Komentar