Kamis, 14 Februari 2019

Unsur-Unsur Disiplin Dalam Pendidikan

Unsur-unsur Disiplin dalam Pendidikan
            melaluiataubersamaini adanya disiplin diperlukan pendidik bisa mendidik siswa biar berlaku sesuai dengan standart kelompok sosialnya (sekolah), Hurlock EB dalam bukunya “Psikologi Perkembangan”, menandakan bahwa ada empat unsur dalam membentuk disiplin yaitu :


1.                                  Peraturan
Peraturan dan tata tertib ialah sesuatu untuk mengatur sikap yang diperlukan yang terjadi pada diri siswa. Di lingkungan sekolah, gurulah yang didiberi tanggung jawaban untuk memberikan dan mengontrol kelakuannya dan tata tertib bagi sekolah yang bersangkutan. Peraturan dalam unsur-unsur disiplin mencakup tiga wacana yaitu perbuatan yang harus dilarang, hukuman yang didiberikan harus menjadi tanggung jawaban pelanggar,dan mekanisme penyampaian peraturan. Dalam aliran agama Islam mengajarkan wacana peraturan yang apabila dilanggar akan terkena sanksi. Agar peraturan sanggup memenuhi kedua fungsi penting di atas, peraturan harus dimengerti, diingat dan sanggup diterima oleh tiruana orang supaya peraturan sanggup dipatuhi dan ditaati tiruana anggota masyarakat sekolah, maka samasukannya dibagi dua yaitu peraturan umum untuk tiruana masyarakat sekolah dan peraturan untuk peserta didik.
2.                                  Hukuman
Hukuman berasal dari kata kerja latin, punier dan berarti menjatuhkan eksekusi pada seseorang lantaran kesalahannya, perlawanan dan pelanggaran sebagai ganjaran / pembalasan. Batasan-batasan pemdiberian eksekusi ialah harus tetap dalam jalinan kasih akung, ada hubungannya dengan kesalahannya, pemdiberian eksekusi harus tetap dalam jalinan kasih akung, disesuaiakan dengan kepribadian peserta hukuman, harus didiberikan dengan adil dan menjadikan kesan pada hati seseorang yang akan selalu diingatnya.
Pada insiden tersebut yang akan mendorong seseorang sadar dan insyaf. Sedangkan macam-macam eksekusi yaitu eksekusi yang bersifat jasmani yaitu :
berupa fisik menampar, menjewer. Dan eksekusi yang bersifat rohani yaitu pemdiberian eksekusi berupa kiprah pemanis sehari-hari, istirahat pada jam pelajaran sekolah berlangsung. Tujuan jangka pendek dari menjatuhkan eksekusi ialah untuk menghentikan tingkah laris yang salah sedangkan tujuan jangka panjang pemdiberian eksekusi ialah untuk mendorong seseorang manghentikan sendiri tingkah laris mereka yang salah biar sanggup mempersembahkan arah pada dirinya sendiri. Tujuan simpulan dari pemdiberian eksekusi ialah untuk mengajar seseorang dalam menyebarkan pengendalian dan penguasaan mereka terhadap diri sendiri.
3.                                  Penghargaan
Penghargaan ialah hadiah / reward terhadap hasil baik dari seseorang dalam proses pendidikan. Ganjaran ialah salah satu alat pendidikan, jadi dengan sendirinya maksud alat untuk mendidik anak sanggup merasa bahagia lantaran perbuatan mereka menerima kebanggaan dan penghargaan. Syarat-syarat pemdiberian ganjaran yang perlu diperhatikan oleh pendidik dalam mempersembahkan ganjaran yaitu:
a.       Untuk mempersembahkan ganjaran yang paedagogis perlu sekali pendidik mengenal pribadi peserta didik.
b.      Ganjaran yang didiberikan kepada seseorang peserta didik tidakboleh menjadikan rasa kesentidakboleh dihati para peserta didik yang lain.
c.       Jangan mempersembahkan ganjaran dengan menjanjikan lebih lampau sebelum peserta didik memberikan prestasi belajarnya.
d.      Pendidik hendaknya harus berhati-hati dalam mempersembahkan ganjaran-ganjaran yang didiberikan pada peserta didik sanggup bermacam-macam diantaranya : pujian, penghormatan, hadiah dan tanda kehormatan.
4.                                  Konsistensi
Konsistensi ialah tingkat keberagaman dan stabilitas. Konsistensi memiliki nilai mendidik yang besar bila peraturan-peraturan yang konsisten mengarah pada proses berguru mengajar yang disebabkan lantaran nilai pendorongnya, motivasi peserta didik dan penghargaan yang tinggi terhadap peraturan.
            Disiplin yang didasari atas kasih akan merangsang timbulnya kasih akung yang dimungkinkan dengan rasa saling hormat menghormati antara orang renta dengan anak-anaknya. Disiplin dengan kasih menjembatani jurang yang sanggup memisahkan para anggota keluarga yang seharusnya saling menyayangi dan saling mempercayai. Disiplin atas dasar kasih membuka jalan untuk memperkenalkan Allah SWT, para leluhur kita kepada belum dewasa kita yang kita cintai. Disiplin atas dasar kasih memungkinkan para guru melaksanakan pekerjaan mereka sesuai dengan tujuan pendidikan dalam kelas. Disiplin ini mendorong belum dewasa untuk menghormati orang lain, serta hidup sebagai masyarakat negara yang bertanggung jawaban dan konstruktif. Disiplin ini juga mensyaratkan keberanian, konsistensi, keyakinan, kerajinan, usaha-usaha yang sungguh-sungguh dan penuh semangat.     Oleh lantaran itu disiplin tidak terbatas spesialuntuk pada konteks konfrontasi, belum dewasa juga perlu diajari wacana disiplin pribadi ( self-discipline )/ cara mendisiplinkan dirinya sendiri, serta sikap yang bertanggung jawaban. Mereka membutuhkan menolongan untuk mempelajari bagaimana caranya mengatasi tantangan dan kewajiban dalam kehidupan. Mereka juga harus berguru seni mengendalikan diri sendiri.24
Mereka harus dilengkapi dengan kekuatan pribadi yang dibutuhkan untuk memenuhi banyak sekali tuntutan yang akan dibebankan kepada mereka oleh sekolah,
 kawan-kawan maupun tanggung jawaban setelah mereka menjadi sampaumur kelak.
Maka kita sanggup memahami unsur pokok pembentuk disiplin, antara lain :
a.       Kebiasaan dan budaya lingkungan
b.      Pendidikan Agama
c.       Pendidikan informal dalam keluarga
d.      Pendidikan formal di sekolah
e.       Kemampuan menguasai diri
f.       Adanya panutan dan keteladanan
g.      Kesadaran dalam mempersepsikan disiplin

h.      Kejelasan penegakan hukum
Terimakasih Unsur-unsur Disiplin dalam Pendidikan semoga berkah

0 komentar

Posting Komentar