Rabu, 20 Februari 2019

Tujuan Penemuan Pendidikan


1.      Tujuan Inovasi Pendidikan
Tujuan utama dari penemuan yaitu berusaha meningkatkan kemampuan, yakni kemampuan dari sumber-sumber tenaga, uang, masukana dan pramasukana, termasuk struktur dan mekanisme organisasi. Makara keseluruhan sistem perlu ditingkatkan  agar tiruana tujuan yang sudah direncanakan sanggup dicapai dengan sebaik-baiknya (Hasbullah, 2001 : 189).
“Tujuan” yang direncanakan mengharuskan adanya perincian yang terang ihwal samasukan dan hasil-hasil yang ingin dicapai, yang sedapat mungkin sanggup diukur untuk mengetahui perbedaan antara keadaan setelah dan sebelum penemuan dilancarkan. Dan tujuan penemuan ialah efisiensi, relevansi dan efektivitas terkena samasukan jumlah anak didik Sebanyak-banyaknya, dengan hasil pendidikan yang sebesar-besarnya (menurut kriteria kebutuhan anak didik, masyarakat dan pembangunan) dengan memakai sumber tenaga, uang, alat dan waktu dalam jumlah sekecil-kecilnya (Suryosobroto, 1990 : 129)
Kalau dikaji, arah tujuan penemuan pendidikan Indonesia tahap demi tahap, yaitu :
1.         Mengejar ketinggalan-ketinggalan yang dihasilkan oleh kemajuan-kemajuan ilmu dan teknologi sehingga makin usang pendidikan di Indonesia makin berjalan sejajar dengan kemajuan-kemajuan tersebut.
2.         Mengusahakan terselenggaranya pendidikan sekolah maupun luas sekolah bagi setiap masyarakat negara. Misalnya meningkatkan daya tampung usia sekolah SD, SLTP, dan Perguruan Tinggi.
Disamping itu akan diusahakan peningkatan mutu yang dirasakan makin menurun cukup umur ini. melaluiataubersamaini sistem penyampaian yang  baru diharapkan akseptor didik menjadi insan yang aktif, kreatif, dan terampil mmecahkan kasus sendiri (Idris, Jamal, 992 : 71).
Tujuan jangka panjang yang hendak dicapai ialah terwujudnya insan Indonesia seutuhnya.
Selain tersebut diatas tujuan lain dilakukannya  inovasi pendidikan yaitu untuk memecahkan kasus pendidikan dan menyongsong arah perkembangan dunia kependidikan yang lebih mempersembahkan cita-cita kemajuan lebih pesat.
Secara lebih rinci ihwal maksud-maksud diadakannya penemuan pendidikan ini, ialah sebagai diberikut : (Hasbullah, 2001 : 199, 200, 201)
1.       Pembaharuan pendidikan sebagai tanggapan gres terhadap masalah-masalah pendidikan.
melaluiataubersamaini majunya bidang teknologi dan komunikasi kini ini, sanggup mempersembahkan dampak positif terhadap kemajuan di bidang lain, termasuk dalam dunia pendidikan.
Tugas pembaharuan pendidikan yang terutama yaitu memecahkan masalah-masalah yang dijumpai dalam dunia pendidikan baik dengan cara inovatif. Inovasi atau pembaharuan pendidikan juga ialah suatu tanggapan gres terhadap kasus kependidikan yang nyata-nyata dihadapi. Titik pertama pembaharuan pendidikan yaitu kasus pendidikan yang aktual, yang secara sistematis akan dipecahkan dengan cara inovatif.
Akhir-akhir ini, tiruana perjuangan pembaharuan pendidikan ditujukan untuk kepentingan siswa atau subyek berguru demi perkembangannya, yang sering disebut “student centered approach”. Pembaharuan pendidikan yang memusatkan pada kasus pendidikan umumnya dan perkembangan subyek pendidikan khususnya mengutamakan segi efektifitas dan segi irit dalam proses belajar.
2.       Sebagai upaya untuk memperkembangkan pendekatan yang lebih efektif dan ekonomis.
Dalam sejarahnya, kehidupan insan sanggup dibedakan menjadi tiga tahapan, yaitu :
a.       Periode manusia-manusia masih menggantungkan diri kepada alam sekitarnya dengan perjuangan penyesuaian secara mencoba-coba.
b.      Periode insan sudah bisa menemukan alat dan metode gres yang mengakibatkan keterikatan insan terhadap alam berkurang, namun timbul ketergantungan gres terhadap birokrasi dan spesialisasi.
c.       Periode insan sudah bisa mencapai kerjasama berdasar perencanaan menuju perubahan sosial yang didambakan.
Kemampuan insan tidak saja untuk beradaptasi dengan lingkungannya dengan mengubah dirinya (autoplastic), namun juga bisa mengubah lingkungannya demi kepentingan dirinya (alloplastic). Manusia bisa membuat sesuatu yang gres yang sebelumnya tidak dikenal, insan juga selalu berusaha dan bisa melaksanakan sesuatu dengan  cara yang  baru, yang sebelumnya tidak dikenal dan bahkan lebih sempurna. melaluiataubersamaini kreativitas dan perjuangan yang tak henti-hentinya, insan menemukan sesuatu dengan  cara gres yang mengantarkan kepada kehidupan yang lebih baik menyerupai kini ini. Pembaharuan pendidikan dilakukan yaitu dalam upaya “problem solving” yang dihadapi dunia, pendidikan yang selalu dinamis dan berkembang.
Adapun sifat pendekatan yang dilakukan untuk pemecahan kasus pendidikan yang kompleks dan berkembang itu harus berorientasi kepada hal-hal yang efektif dan murah, serta peka terhadap timbulnya masalah-masalah yang gres di dalam pendidikan.

3. Masalah-masalah yang menuntut diadakannya Inovasi Pendidikan.
Inovasi dalam pendidikan ialah reaksi para hebat pendidikan dan perencanaan pembangunan terhadap tekanan masalah-masalah sosial, ekonomi, dan pendidikan sendiri yang dari tahun-ketahun makin dirasakan berat dan mendesak (Suryobroto, 1990 : 129).
Secara nasional maupun global masalah-masalah ini berkisar pada pokok-pokok sebagai diberikut (Hasbullah, 2001 : 189, 190, 191).

1.      Perkembangan Ilmu Pengetahuan, dan Teknologi
Adanya perkembangan ilmu pengetahuan tidak bisa dipungkiri, mengakibatkan kemajuan teknologi yang menghipnotis kehidupan sosial, ekonomi, politik, pendidikan dan kebudayaan Bangsa Indonesia.
Diakui bahwa sistem pendidikan yang kita miliki dan dilaksanakan selama ini masih belum bisa mengikuti dan mengendalikan kemajuan-kemajuan tersebut, sehingga dunia pendidikan belum sanggup menghasilkan tenaga-tenaga pembangunan yang terampil, kreatif dan aktif, yang sesuai dengan tuntutan dan keinginan masyarakat luas.
Bagaimanapun berkembangnya ilmu pengetahuan modern menghendaki dasar-dasar pendidikan yang kokoh dan penguasaan kemampuan yang terus-menerus.
2.      Pertambahan penduduk
Laju eksplosi penduduk yang cukup pesat tentunya menuntut adanya perubahan-perubahan, sekaligus bertambahnya keinginan masyarakat untuk mendapat pendidikan yang secara komulatif menuntut tersedianya masukana pendidikan yang memadai.
Kenyataan tersebut mengakibatkan daya tampung, ruang dan kemudahan pendidikan sangat tidak seimbang. Hal inilah juga yang mengakibatkan susahnya memilih bagaimana relevansi pendidikan dengan dunia kerja sebagai jawaban tidak seimbangnya antara out put forum pendidikan dengan peluang yang tersedia.
3.      Meningkatnya isu terkini masyarakat untuk memperoleh pendidikan yang lebih baik. Munculnya gerakan penemuan pendidikan berkaitan erat dengan adanya aneka macam tantangan dan duduk kasus yang dihadapai oleh dunia pendidikan cukup umur ini, yang salah satu penyebabnya yaitu kemajuan IPTEK. Kemajuan IPTEK yang terjadi senantiasa menghipnotis aspirasi masyarakat, dimana pada umumnya mereka mendambakan pendidikan yang lebih baik, padahal disatu sisi peluang untuk itu sangat terbatas, sehingga terjadilah kompetisi atau persaingan yang sangat ketat. Berkenaan dengan ini pula kini bermunculan sekolah-sekolah kesukaan, plus, bahkan unggulan.
4.      Menurunnya Kualitas Pendidikan
Kualitas pendidikan yang dirasakan semakin menurun, yang belum bisa mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi menuntut adanya sejumlah perubahan, alasannya yaitu bila tidak demikian, terang akan berakibat fatal dan akan terus ketinggalan.
5.      Kurang adanya relevansi antara pendidikan dan kebutuhan masyarakat yang sedang membangun.
Bagaimanapun dalam masa modern sekarang, masyarakat menuntut adanya forum pendidikan yang benar-benar bisa diharapkan, terutama yang siap pakai dengan dibekali skill yang dibutuhkan dalam pembangunan.
Umumnya kurang sesuainya materi pendidikan dengan kebutuhan masyarakat sudah diatasi dengan menyusun kurikulum baru. Oleh lantaran itu dari perkembangan yang ada di Indonesia kita ketahui sudah mengalami beberapa kali perubahan kurikulum. Hal ini dilakukan yaitu dalam upaya mengatasi kasus relevansi. melaluiataubersamaini kurikulum gres inilah bawah umur dibina kepribadiannya melalui pengetahuan, keterampilan dan perilaku yang sesuai dengan tuntutan masa kini dan masa yang akan hadir. Aspek keterampilan ialah unsur kurikulum gres yang selalu mendapat perhatian khusus dan prioritas utama.
6.      Belum mekarnya alat organisasi yang efektif, serta belum tumbuhnya suasana yang rindang dalam masyarakat untuk mengadakan perubahan-perubahan yang di tuntut oleh keadaan kini dan yang akan hadir. Kenyataan menyerupai ini disebabkan masih minimnya pengetahuan dan wawasan masyarakat untuk membangun dirinya kepada kemajuan-kemajuan.
Secara lebih terperinci dengan contoh-contoh dan angka-angka, kasus pokok tersebut sudah sering diterangkan dalam aneka macam pernyataan dan laporan resmi pimpinan Departemen P dan K.
Masalah-masalah itu tiruana menuntut kita untuk meninggalkan konsepsi-konsepsi dan cara-cara kerja tradisional dan linier, dan harus berani menyebarkan pendekatan-pendekatan alternatif yang inovatif, dengan jalan menjelajahi, mencobakan dan menetapkan orientasi dan struktur gres dalam pendidikan.
Karena pandangan tradisional itu maka banyak tumbuh daerah-daerah “angker” atau mitos-mitos, dan jikalau ada orang yang mau merobahnya, maka ramailah orang yang mempergunjingkan tanpa mempertimbangkan gosip dan pengalaman riil yang mendesak kini dan masa hadir, dan yang perlu diubah bekerjsama tidak akan sanggup menuntaskan masalah-masalah yang mendesak kini dan masa yang akan hadir, dan yang perlu diubah segera dengan cara-cara yang mantap.
Mitos-mitos ini contohnya ialah, bahwa keadaan pendidikan kini biarpun belum baik belum tentu bertambah baik jikalau diadakan pembaharuan, bahwa umur permulaan  belajar ialah umur 7 tahun bahwa pendidikan dasar harus berlangsung 6 tahun bahwa bakal pelajaran yang baik harus didiberikan selama 5 hingga 6 jam sehari, bahwa dengan mendirikan sekolah-sekolah kejuruan sebanyak-banyaknya, tanpa memperhatikan faktor-faktor lain, akan memmenolong pembangunan  negara, “alat” (learning) paling baik terjadi di sekolah, dan kesudahannya sekolah disamakan dengan pendidikan, dan masih banyak lagi, termasuk mitos yang menyatakan bahwa prestasi anakdidik wanita akan terganggu jikalau jambul rambutnya menutupi sebagian dahi dan matanya (Suryosubroto, 1990 : 130, 131).

0 komentar

Posting Komentar