Kamis, 21 Februari 2019

Tinjauan Perihal Konsep Modernisasi


A.    Tinjauan Tentang Konsep Modernisasi
Konsep modernisasi mencakup bidang-bidang yang majemuk. Ada yang disebut modernisasi politik, modernisasi ekonomi, modernisasi teknologi, modernisasi pendidikan, dan lain sebagainya. Karena itulah tema modernisasi menerima perhatian dari tokoh-tokoh masyarakat. Hal ini disebabkan adanya dorongan semoga masyarakat yang dipimpin sanggup bermetamorfosis masyarakat yang maju dan modern.

Berdasarkan keambiguity dan ketidak jelasan wacana modernisasi, beberapa jago mencoba membuat semacam definisi. Diantaranya yaitu Syeh Husein Alatas dari Universitas Singapura, yang dalam tulisannya “Religion and Modernization in South East Asia, mempersembahkan rumusan bahwa :
“Modernisasi yaitu proses di mana ilmu pengetahuan modern mencakup segenap aspek kehidupan manusia, yang diperkenalkan pada banyak sekali tingkatan, yaitu pertama dalam kebudayaan Barat dan kemudian tersebar ke dunia non-Barat, melalui banyak sekali metode dan kelompok, dengan tujuan yang utama yaitu mencapai suatu kehidupan yang lebih baik dan lebih memuaskan dalam arti yang seluas-luasnya sehingga diterima oleh masyarakat bersangkutan.[1]

Ketidakpuasan wacana paradigma modernisasi dalam tahun enam puluhan nampak dalam skeptis terhadap contoh variable-variable yang “modernisasi” dan terhadap dikotomi-dikotomi. Berbagai peneliti mengemukakan bahwa contoh variable itu terdapat urutan waktu, akan tetapi bercampur dalam masyarakat cukup umur ini, dimana perkembangan “modern” kelihatannya menimbulkan unsur-unsur tradisional atau bahkan memantapkannya.
Terkait dengan modernisasi di dunia Islam sudah banyak kajian yang dilakukan dan banyak sekali implikasi politiknya terhadap umat Islam di Indonesia. Dalam perjalanan sejarah sudah mewarnai sistem dan sikap budaya, sosial, ekonomi, pendidikan, dan politik yang ada dalam masyarakat. Sejak kehadirannya pada sekitar era ke 10 Masehi, Islam sudah senantiasa terlibat dalam wacana dan peran kehidupan masyarakat sehingga nilai-nilai (values) dan tradisi-tradisi sosial (social traditions) yang bersumber dari ajarannya, ikut mewarnai proses pembentukan masyarakat dan bangsa hingga ketika ini. Yang dalam perkembangannya mempunyai dinamika sendiri, baik pasang maupun surutnya, sukses dan kegagalannya, yang tidak sama dengan komonitas Islam di wilayah atau cuilan dunia lain.
Di dalam pemerintahan sendiri para pengamat politik Islam setuju bahwa proses modernisasi yang berlangsung sudah mendorong dilakukannya upaya-upaya reinterpretasi dan penyesuaian-penyesuaian di dalam batang badan umat Islam sehingga mereka tetap eksis dalam gejolak perubahan yang berlangsung. Agenda yang dilancarkan terutama dalam melaksanakan restrukturisasi fundamental untuk menopang proses akselerasi modernisasi dan pembangunan ekonomi

0 komentar

Posting Komentar