Selasa, 19 Februari 2019

Pengertian Dan Tujuan Administrasi Pendidikan

Pengertian dan tujuan Manajemen Pendidikan.

Manajemen (management) berasal dari kata "to manage" yang berarti mengatur, dan dalam mengatur terdapat sesuatu yang diatur, ada proses dan ada tujuan pengaturannya.
Hal tersebut berdasarkan pendapat para pakar manjemen :
a)      Stepen P. Robin; Manajemen yakni proses menuntaskan aktifitas secara efisien dengan dan melalui orang lain.
b)      Daivid H. Holt; Manajemen yakni proses merencanakan, mengorganisasikan dan mengendalikan (manusia, material dan sumber daya keuangan) dalam suatu lingkungan organisasi.
c)      Sondang P. Siagian; Manajemen yakni kemampuan atau keterampilan untuk memperoleh sesuatu hasil dalam rangka pencapaian tujuan melalui kegiatan-kegiatan yang lain.
Sedangkan kata pendidikan berdasarkan William Chadier Bagleij yakni "aktivitas yang dengannya seseorang sanggup berusaha mendapat pengalaman dan tes-tes yang akan mengakibatkan setiap kiprah (aktivitas) masa depannya lebih baik dan lebih sempurna.
Adapun berdasarkan UUSPN tahun 2003 ditegaskan pada pecahan I pasal I bahwa“ pendidikan yakni perjuangan sadar dan bersiklus untuk mewujudkan suasana mencar ilmu dan proses pembelajaran semoga penerima didik secara aktif mengembngkan potensi dirinya untuk mempunyai kekuatan spritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, adab mulia, serta keterampilan yang diharapkan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.”
Dari pengertian dua suku kata tersebut diatas administrasi dan pendidikan, maka pengertian administrasi pendidikan yakni kegiatan dalam perjuangan mencapai tujuan pendidikan yang sudah ditentukan sebelumnya.
Disamping tujuan tersebut diatas terdapat tujuan senada yaitu meningkatkan efesiensi dan efektivitas penyelenggaraannya an operasional pendidikan dalam mencapai tujuan pendidikan.
melaluiataubersamaini demikian sanggup diketahui bahwa tujuan pokok mempelajari administrasi pendidikan yakni untuk memperoleh cara, metode, metode yang dipakai sebaik-baiknya sehingga sumber-sumber yang terbatas (seperti: tenaga, biaya dll) dan dimanfaatkan secra efektif, efesien dan produktif untuk mencapai tujuan pendidikan.
Proses modernisasi yang berjalan terus-menerus seirama dengan perubahan akhir dari pembangunan nasional mempersembahkan dampak (impact) teknologi yang canggih (scophisticated) sesuai dengan tuntutan zaman dan peradaban. Transisi masyarkat yang agraris menjadi masyarakat industri tidak selamanya memdiberi perubahan yang faktual bagi masyarakat, seringkali dampak kejayaan abad industrialisasi membawa perilaku hidup insan yang dihadapkan pada banyak sekali konflik, baik berskala besar maupun berskala kecil. Problem tersebut tidak bisa ditelusuri dengan keterampilan yang sederhana dan keterampilan metodeal saja. Problem yang dipandang kompleks ini bukanlah problem yang bekerjasama dengan benda-benda berujud saja, tetapi termasuk dunia dinamis dan komplek, yaitu berkenaan dengan problem manusia, yang dimaksud yakni insan yang menguasai dunia ini diberikut keinginannya yang seringkali melampui batas.
Problem yang terjadi pada masyarakat yang kompleks dan disertai banyak sekali tantangan yang tidak luput atau terjadi pada proses pendidikan.
Dalam pelaksanaan pendidikan, pada hakikatnya mempuyai tiga fungsi, yaitu; Pertama, menyiapkan generasi muda untuk memegang peranan tertentu dalam masyarakat dimasa yang akan hadir. Kedua, transfer pengetahuan sesuai dengan peranan yang diharapkan masyarakat sebagai prasyarat bagi kelangsungan hidup (service) masyarakat dan peradaban.
Hal diatas menyerupai terantum dalam tujuan pendidikan nasional, yaitu disamping melakukan fungsi pendidikan juga mempunyai banyak komponen yang harus dikelola yaitu tujuan pendidikan penerima didik, pendidik, alat, lingkungan, masukana pramasukana, organisasi guru, organisasi siswa dan lain-lain.
Tujuan yang diemban pendidikan bukanlah seuatu yang enteng dan permasalahan yang dihadapi oleh pendidikan nantinya akan bersifat sangat luas mencakup beberapa aspek tujuan kurikulum, pendidikan anakdidik, struktur organisasi dan lingkungan yang mempengaruhi. Semua aspek tersebut mempengaruhi tercapainya keinginan pendidikan, baik itu yang mendukung ataupun yang menghambat. melaluiataubersamaini kondisi ini membuat kalangan pendidikan lebih antisipatif. Untuk mengatasi keadaan pendidikan membutuhkan sesuatu yang sanggup mengatur sumber daya yang dimiliki, dengan memperhatikan faktor yang mendukung dan menghambat, yaitu manjemen.
Dalam konteks pengembangan pendidikan dan pelaksanaan otonomi pendidikan pada setiap daerah, khusunya pendidikan seolah, arah pengembangan community based education yakni memperhatikan masyarakat, kebutuhab masyarakat, mereflesikan budaya masyarakat, merespon perubahan yang terjadi di masyarakat, meterbaikkan kiprah serta masyarakat dan menggalang partisipasi masyarakat. Bagi forum pendidikan yang perlu dilakukan yakni pemberdayaan daripada pengaturan. Untuk menampung aspirasi masyarakat di dalam internal satuan pendidikan yang sudah ada itu dikembangkan school based management. Pilihan ini didasarkan pada alasan, kondisi perubahan masyarakat yang berlangsung terus menerus, dalam kondisi ini kebudayaan yang bervariasi, tuntutan masyarakat yang selalu berubah, maka sekolah harus tetap konsisten dalam dinamika perubahan yang ada

0 komentar

Posting Komentar