Sabtu, 23 Februari 2019

Masalah Kehidupan Remaja Cukup Umur Ini


Masalah Kehidupan Remaja Dewasa ini

Selama proses pertumbuhan dan perkembangan, remaja bisa bermasalah dan bisa pula berbahagia. Kedua kondisi ini banyak bergantung pada pengalaman yang nyata atau negatif. Kondisi ini sangat kuat terhadap kesehatan jiwanya. Bila remaja tidak mencapai kebahagiaan, ia mengalami dilema yang fokus. Menurut intensitasnya, rentangan remaja bermasalah sanggup digambarkan dalam tiga kategori utama; bermasalah masuk akal yang berkaitan dengan ciri-ciri masa remaja, bermasalah menengah yang berkaitan dengan gejala bahayanya, dan bermasalah taraf kuat mencakup beberapa aspek bermasalah yang pasif dan bermasalah yang agresif

a.       Perilaku bermasalah yang wajar
Secara psikologis, sikap bermasalah yang masuk akal yaitu sikap yang masih ada dalam batas ciri-ciri pertumbuhan dan perkembangan sebagai akhir adanya perubahan fisik dan psikis, dan masih bisa diterima selama dirinya dan masyarakat di sekitarnya tidak dirugikan.
b.      Perilaku bermasalah menengah
Secara psikologis, sikap bermasalah menengah yaitu sikap remaja yang masih ialah akhir dari adanya banyak sekali perubahan fisik dan psikis dalam pertumbuhan dan perkembangan, tetapi sudah membuktikan banyak sekali tanda yang mengarah pada adanya penyimpangan yang cenderung merugikan dirinya sendiri dan lingkunganya. Perilaku ini juga ialah pengembangan-pengembangan negatif banyak sekali dilema masuk akal sebelumnya yang semakin menguat yang diakibatkan oleh tiga hal ; pertama, dirinya kurang bisa beradaptasi dengan pertumbuhan dan perkembanganya serta tidak bisa mendapatkan apa yang diraihnya. Kedua, adanya banyak sekali tekanan lingkungan, menyerupai dari orang renta dan mitra sebaya serta masyarakat yang lebih luas. Ketiga, tidak bisa beradaptasi dengan banyak sekali tekanan yang ada.
Perilaku bermasalah menegah ini juga dinamakan gejala bahaya, baik yang agresif, pasif atau pengunduran diri, atau netral. Perilaku yang mengatakan gejala ancaman yang agresif, antara lain sikap selalu ingin menguasai dan menyerang orang lain. Perilaku yang mengatakan gejala ancaman yang pasif, antara lain merasa tidak kondusif sehingga remaja merasa merendahkan diri dan rela dijajah oleh siapa saja di dalam maupun diluar rumah, selalu berkhayal sebagai konpensasi bagi kekurangpuasanya dalam kehidupan sehari-hari, dan berusaha menarikdanunik perhatian dengan berbuat kekanak-kanakan. Adapun sikap yang mengatakan gejala ancaman yang netral, antara lain remaja mengabaikan kiprah tugasnya demi bersenang-senang alasannya tidak adanya tanggung jawaban, dan terlalu aib kalau berada jauh dari rumahnya.
sepertiyang sikap bermasalah wajar, sikap bermasalah menegah pun membutuhkan perhatian yang fokus dari pendidik dan pembimbing. Dan mengabaikanya akan menjadikan pengembangan pada sikap yang semakin salah dan semakin menyimpang
c.       Perilaku bermasalah yang kuat atau penyimpangan perilaku
Perilaku bermasalah yang kuat yaitu sikap yang muncul akhir adanya rasa tidak enak, rasa tercekam, rasa tertekan yang didorong oleh faktor-faktor yang kontradiktif dalam diri seseorang, yang secara kuat pula menyebabkan banyak sekali tindakan mengundurkan diri secara berlebihan atau bergairah yang berlebihan. Perilaku itu di anggap menyimpang dari kewajaran alasannya cenderung ada rasa putus asa, tidak aman, atau merusak, melanggar banyak sekali peraturan.

sepertiyang sikap bermasalah menengah, sikap bermasalah yang kuat ini pun terdiri dari dua sifat, pertama,yaitu agresif, dan kedua, pasif. Perilaku menyimpang yang bergairah yaitu bebtuk-bentuk tingkah laris sosial yang menyimpang dan cenderung merusak, melanggar peraturan dan menyerang. Banyak aspek yang menjadi obyek penyimpanganya, contohnya hak milik orang lain, seks, dan sebagainya. Gejala umum yang biasa tampak dari penyimpangan ini antara lain menyakiti hati orang lain, suka berkelahi, membuat kegaduhan dalam masyarakat atau sekolah, mengolok-olok secara berlebihan, tidak mengindahkan perintah, melanggar peraturan, sering berbohong, sering memerintah, mementingkan diri sendiri, suka menyakiti hati anak yang lebih kecil, pendendam, melanggar kehormatan seks lawan jenis, dan sejenisnya. Penyimpangan ini terjadi alasannya remaja tidak mempunyai sikap, perasaan dan keterampilan tertentu yang dituntut dalam tugas-tugas perkembanganya sehingga mereka cenderung tidak memedulikan norma-norma masyarakat, dan sikap tidak peduli ini menyebabkan tiruana pelanggaran tersebut. Kondisi inilah yang dikenal dengan istilah kebadungan remaja

0 komentar

Posting Komentar