Dasar Pelaksanaan Pendidikan agama Islam
Dalam setiap krgiatan dan tindakan yang senganja untuk mencapai tujuan yang diharapkan maka harus mempunyai dasar berpijak dan landasan yang baik dan kuat, alasannya yaitu dari dasar akan memilih corak dan misi pendidikan yang dimaksud dasar pendidikan yaitu suatu landasan yang dijadikan pegangan dalam penyelenggaraan pendidikan yaitu suatu landasan yang dijadikan pegangan dalam penyelenggaraan pendidikan.
Dalam pelaksanaan pendidikan agama di Indonesia mempunyai status yang cukup kuat. Dasar tersebut sanggup ditinjau dari beberapa segi antara lain :
a. Dasar Yuridis/Hukum
Dasar Yuridis yaitu dasar-dasar pelaksanaan pendidikan agama yang berasal dari peraturan perundang-undangan yang secara eksklusif dan tidak eksklusif sanggup dijadikan pegangan dalam melakukan pendidikan agama, disekolah-sekolah atau forum pendidikan formal di Indonesia. Adapun dasar Yuridis sanggup dibagi manjadi tiga, yaitu :
1. Dasar Ideal
Dasar ideal yaitu dasar dari falsafah Negara Pancasila dimana sila pertama dari Pancasila yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa, ini mengandung pengertian bahwa seluruh bansa Indonesia harus percaya kepada Tuhan Yang Maha Esa, atau tegasnya harus beragama. Selain itu dalam ketetapan MPR No. II/MPR/1978 ihwal P4 disebutkan bahwa dengan sila Ketuhanan Yang Maha Esa, bangsa Indonesia menyatakan kepercayaan dan ketaqwaan terhadap Tuhan Ynag Maha Esa yang sesuai dengan agama dan kepercayaanya masing-masing berdasarkan dasar kemanusian yang adil dan beradap. Dan untuk mewujudkan sila pertama tersebut maka diharapkan adanya pendidikan agama, lantaran tanpa adnya pendidikan agama akan susah untuk mewujudkan sila pertama tersebut.
2. Dasar Struktural/Konstitusional
Dasar Struktural yaitu : Undang-Undang Dasar 1945 dalam BAB XI Pasal 29 Ayat 1 dan 2 yang berbunyi :
a. Negara berdasarkan atas Ketuhanan Yang Maha Esa
b. Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing dan diberibadah berdasarkan agama dan kepercayaanya itu.
Dari suara Undang-Undang Dasar tersebut mengandung pengertian bahwa Bangsa Indonesia harus beragama. Dalam arti orang Atheis dihentikan untuk hidup di Negara Indonesia . Disamping itu Negara melindungi umat beragama untuk menunaikan aliran agamanya dan diberibadah berdasarkan agamanya masing-masing. Oleh lantaran itu, supaya umat beragamatersebut sanggup menunaikan ibadah sesuai dengan aliran agamanya masing-masing diharapkan adanya pendidikan agama.
3. Dasar Operasional
Yang dimaksud dengan dasr operasioanal yaitu dasar yang secara eksklusif mengatur pelaksanaan pendidikan agama di sekolah-sekolah di Indonesia ibarat sudah disebutkan dalam TAP MPR No. IV/MPR/1973 yang kemudian dikokohkan kembali pada TAP MPR No.II/MPR/1978 ketetapan MPR No. II/MPR/1983, Ketetapan MPR No. II/MPR/1988, dan Ketetapan MPR No. II tahun 1993 ihwal GBHN yang pada pokoknya menyatakan bahwa pelaksanan pendidikan agama secara eksklusif dimasukan kedalam kurikulum sekolah-sekolah, mulai dari tingkat Sekolah Dasar hingga dngan tingkat Universitas.[1]
Selain dalam UUSPN No. 20 Tahun 2003, ihwal sitem pendidikan Nasional pada BAB IX pasal 39 ayat 2 ditetapkan : isi kurikulum setiap jalur dan jenjang pendidikan wajib memuat :
1. Pendidikan Pancasila
2. Pendididkan Agama
3. Pendidikan Kewargguagaraan
Atas dasar itulah maka pendidikan agama dilaksanakan di sekolah-sekolah semenjak sekolah dasar hingga dengan tingkat perguruan tinggi tinggi, dengan adanya dasar operasional pendidikan agama, maka semakin kuatlah keberadaan pendidikan agama dalam sistem pendidikan Nasional (UUSPN, 2003).[2]
b. Dasar Religius
Yang dimaksud dengan dasar religius yaitu dasar-dasar yang bersumber dalam agama Islam yang tertera dalam ayat-ayat Al-Qur’an maupun Hadist Nabi. Menurut aliran agama Islam, bahwa melakukan pendidikan agama yaitu ialah perintah dari Tuhan Yang Maha Esa dan ialah Ibadah kepadaNya.[3]
Dalam Al-Qur’an berbagai disebutkan ayat-ayat yang menandakan perintah tersebut antara lain :
a. Dalam Surat An-Nahl Ayat 125 yang berbunyi :
äí÷$# 4n<Î) È@Î6y y7În/u ÏpyJõ3Ïtø:$$Î/ ÏpsàÏãöqyJø9$#ur ÏpuZ|¡ptø:$# ( Oßgø9Ï»y_ur ÓÉL©9$$Î/ }Ïd ß`|¡ômr& 4 ¨bÎ) y7/u uqèd ÞOn=ôãr& `yJÎ/ ¨@|Ê `tã ¾Ï&Î#Î6y ( uqèdur ÞOn=ôãr& tûïÏtGôgßJø9$$Î/ ÇÊËÎÈ
Artinya : Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan pesan yang tersirat dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui ihwal siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang menerima petunjuk.( An-Nahl Ayat 125)[4]
b. Dalam Surat Ali-Imron ayat 104, yang berbunyi :
`ä3tFø9ur öNä3YÏiB ×p¨Bé& tbqããôt n<Î) Îösø:$# tbrããBù'tur Å$rã÷èpRùQ$$Î/ tböqyg÷Ztur Ç`tã Ìs3YßJø9$# 4 y7Í´¯»s9'ré&ur ãNèd cqßsÎ=øÿßJø9$# ÇÊÉÍÈ
Artinya : Dan hendaklah ada di antara engkau segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar merekalah orang-orang yang beruntung.
Selain ayat tersebut diatas dalam Hadist juga disebutkan antara lain :
Artinya : Dari Abdullah Bin Amru Bin Al-Ash R.A, Berkata : sebetulnya Nabi SAW Bersabda : Sampaikanlah dari ajaranku walaupun spesialuntuk satu ayat (HR. Bukhori).[6]
Semua insan hidupnya didunia ini selalu membutuhkan adanya suatu pandangan hidup yang disebut dengan agama. Mereka mencicipi bahwa dalam jiwanya ada satu perasaan yang mengakui Dzat Yang Maha Kuasa, tempet mereka berlindung dan daerah mereka meminta pertolongan.
Hal semacam ini terjadi pada masyarakat yang masih primitive ataupun yang sudah modern sekalipun, mereka akan merasa hening dan tenteram hatinya kalau mereka mendekat danmengabdi pada Dzat Yang Maha Kuasa.
Oleh lantaran itu maka insan akan selalu berusaha untuk mendekatkan diri kepada Tuhan, spesialuntuk saja cara mereka mengabdi dan mendekatkan diri kepada Tuhan tidak sama-beda sesuai dengan keyakinan dan agama yang dianutnya. Itulah sebabnya bagi seorang muslim diharapkan adanya Pendidikan Agama Islam biar sanggup mengarahkan fitrah mereka kearah yang benar, sehingga mereka akan sanggup mengabdi dan diberibadah sesuai dengan aliran agama Islam, tanpa adanya pendidikan agam suatu generasi ke generasi diberikutnya akan semakin jauh dari agama yang benar.
Lebih-lebih dalam periode kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi cukup umur ini, utamanya bidang warta yang sanggup menunjang dan megampangkan aktifitas manusia, bila dihayati sebagai pemdiberian dan Rahmat dari Allah SWT. Sang pencipta alam semesta, maka mengakibatkan insan puas dan bersukur serta erat dengan Allah SWT, namun sebaliknya bila dfifahami sebagai hasil kerja otak insan semata, maka akan menjauhkan insan dari Allah SWT, insan akan semakin rakus dan besar kepala serta tidak sanggup kepuasan dan kebahagian
0 komentar
Posting Komentar