Dasar-dasar Pendidikan Demokratis Dalam Persepektif Islam
Pada dasarnya islam mempersembahkan kebebasan kepada individu (anak didik) untuk menyebarkan nilai-nilai fitrah dalam dirinya intuk menyelaraskan dengan perkembangan zaman. Islam juga mempersembahkan petunjuk kepada para pendidik, sekaligus menghendaki biar supaya mereka tidak mengekang kebebasan individu anak dalam menyebarkan potensi-potensinya yang sudah dibawanya semenjak lahir.
Sebagai contoh pemahaman demokrasi pendidikan dalam Islam, dimana islam tidak membeda-bedakan antara Laki-laki dan Perempuan dalam kewajiban dan hak menuntut ilmu. Oleh alasannya ialah itu, pendidikan harus disebarluaskan kesegenap lapisan masyarakat secara adil dan merata sesuai dengan disparitas yang ada atau sesuai dengan kundisi jumlah penduduk yang harus dilayani.
Dalam upaya mempersembahkan pelayanan yang memadai dan cukup, tentunya diharapkan masukana penunjang, tersediannya tenaga Pendidik atau Pembina yang bisa dan trampil untuk mewujudkan tujuan sumberdaya insan yang berkarakter, dan menghasilkan Warga Negara yang bisa menyebarkan dirinya serta masyarakat sekitarnya kearah terciptanya kesejahteraan rohani dan jasmani serta dunia akhirat.
1. Adanya Keharusan Bertanya Kepada Ahli Ilmu
Allah SWT. berfirman di dalam Al-Qur’an Surat Al-Nahl : 43 yaitu
Bur $uZù=yör& ÆÏB y7Î=ö6s% wÎ) Zw%y`Í ûÓÇrqR öNÍkös9Î) 4 (#þqè=t«ó¡sù @÷dr& Ìø.Ïe%!$# bÎ) óOçGYä. w tbqçHs>÷ès?
Yang artinya: Dan kami tidak mengutus sebelum engkau, kecuali orang-orang lelaki yang kami diberi wahyu kepada mereka; Maka bertanyalah kepada orang yang memiliki pengetahuan kalau engkau tidak mengetahui,(Qs. An-Nahl 43).[1]
Dari ayat tersebut diatas mengisyaratkan bahwa apabila pendidik dan anak didik dalam proses berguru mengajar dan dalam pemahaman ilmu-ilmu tersebut menghadapi hal-hal yang kurang dipahami, maka perlu bertanya kepada yang jago dalam bidang tersebut. Jadi, umat islam diharuskan memiliki yang ahli-ahli dalam bidang-bidang pengetahuan tertentu. Oleh alasannya ialah itulah umat Islam harus terus memacu dirinya biar tidak ketinggalan dibidang ilmu pengetahuan.
Dalam kaitannya dengan demoktrasi pendidikan, ada beberapa pedoman tatkrama dalam pelaksanaan unsure demokrasi tersebut, yang diperuntukkan baik bagi anak ataupun bagi pendidik.
a. Saling menghargai ialah wujud dari perasaan bahwa insan ialah mahluk yang dimulyakan Allah SWT. Hal ini terlukis dalam Surat Al-Isra Ayat: 70.
ôs)s9ur $oYøB§x. ûÓÍ_t/ tPy#uä öNßg»oYù=uHxqur Îû Îhy9ø9$# Ìóst7ø9$#ur Nßg»oYø%yuur ÆÏiB ÏM»t7Íh©Ü9$# óOßg»uZù=Òsùur 4n?tã 9ÏV2 ô`£JÏiB $oYø)n=yz WxÅÒøÿs? ÇÐÉÈ
Yang Artinya: Dan Sesungguhnya Telah kami muliakan bawah umur Adam, kami angkut mereka di daratan dan di lautan, kami diberi mereka rezki dari yang baik-baik dan kami lebihkan mereka dengan kelebihan yang Sempurna atas kebanyakan makhluk yang Telah kami ciptakan. (Qs. Al-Isra: 70).[2]
b. Penyampain pengajaran harus dengan bahasa dan praktik yang menurut atas kebaikan dan kebijaksanaan. Hal ini juga tercantum dalam fimannya dalam surat An-Nahl Ayat 125.
äí÷$# 4n<Î) È@Î6y y7În/u ÏpyJõ3Ïtø:$$Î/ ÏpsàÏãöqyJø9$#ur ÏpuZ|¡ptø:$# ( Oßgø9Ï»y_ur ÓÉL©9$$Î/ }Ïd ß`|¡ômr& 4 ¨bÎ) y7/u uqèd ÞOn=ôãr& `yJÎ/ ¨@|Ê `tã ¾Ï&Î#Î6y ( uqèdur ÞOn=ôãr& tûïÏtGôgßJø9$$Î/ ÇÊËÎÈ
Yang Artinya: Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan pesan yang tersirat dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu dialah yang lebih mengetahui wacana siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang menerima petunjuk. (Qs. An-Nahl 125).[3]
c. Perlakuan Adil Terhadap Anak Didik
Pendidik harus memperlakukan tiruana anak didik secara adil, tidak ada semacam pilih kasih. Ketidak seimbangan pendidik terhadap anak didi dihentikan menghambat untuk berlaku adil. Seperti yang tercantum dalam Al-Qur’an Surat Al-Maidah Ayat: 8.
$pkr'¯»t úïÏ%©!$# (#qãYtB#uä (#qçRqä. úüÏBº§qs% ¬! uä!#ypkà ÅÝó¡É)ø9$$Î/ ( wur öNà6¨ZtBÌôft ãb$t«oYx© BQöqs% #n?tã wr& (#qä9Ï÷ès? 4 (#qä9Ïôã$# uqèd Ü>tø%r& 3uqø)G=Ï9 ( (#qà)¨?$#ur ©!$# 4 cÎ) ©!$# 7Î6yz $yJÎ/ cqè=yJ÷ès? ÇÑÈ
Yang Artinya : Hai orang-orang yang diberiman hendaklah engkau jadi orang-orang yang selalu menegakkan (kebenaran) Karena Allah, menjadi saksi dengan adil. dan tidakbolehlah sekali-kali kebencianmu terhadap sesuatu kaum, mendorong engkau untuk berlaku tidak adil. berlaku adillah, Karena adil itu lebih bersahabat kepada takwa. dan bertakwalah kepada Allah, Sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang engkau kerjakan. (Qs. Al-Maidah: 8)[4]
.
d. Ternyata pada jiwa pendidik dan anak didik akan kebutuhan taufiq dan hidayah Allah SWT.
Kenyatan ini terutama digambarkan pada surat Al-Fatihah Ayat 1-7
x$Î) ßç7÷ètR y$Î)ur ÚúüÏètGó¡nS ÇÎÈ $tRÏ÷d$# xÞºuÅ_Ç9$# tLìÉ)tGó¡ßJø9$# ÇÏÈ xÞºuÅÀ tûïÏ%©!$# |MôJyè÷Rr& öNÎgøn=tã Îöxî ÅUqàÒøóyJø9$# óOÎgøn=tæ wur tûüÏj9!$Ò9$# ÇÐÈ
Yang Artinya : Hanya Engkaulah yang kami sembah dan Hanya kepada Engkaulah kami meminta pertolongan, Tunjukilahkami jalan yang lurus.
melaluiataubersamaini beberapa urayan tersebut, sangat terang bahwa Islam mempersembahkan dasar demokrasi dalam penyelenggaraan pendidikan alasannya ialah demokrasi pendidikan akan melahirkan kemajuan-kemajuan yang berarti bagi Umat manusia.
0 komentar
Posting Komentar