Pengertian Tentang Akhlak
Betapa banyaknya definisi wacana akhlak, sehingga susah untuk ditegaskan wacana batas pokok terkena pembahasan moral yang sanggup diterima oleh tiruana orang. Hal ini disebabkan lantaran adanya tinjauan atau sudut pandang atau titik tekan yang tidak sama. Karena itu disini dihimpin beberapa definisi yang sekiranya sanggup mewakili dari sekian banyak pendapat yang ada.
Menurut Etimologinya kata moral berasal dari kata Arab"خلق " jamaknya " أخلاق " yang artinya "Perangai" [1]
Sedang berdasarkan Dr. H. Rachmat Djatnika moral ialah kebijaksanaan pekerti, yang artinya:
"Budi pekerti ialah ialah perpaduan dari hasil rasio dan rasa yang bermanifestasi pada karsa dan tingkah laris manusia". [2]
Secara definitif moral berdasarkan Miqdad Yaejin ialah :
"a. Sifat tiruanlia, jadi yang dimiliki oleh seseorang secara fitrah.
b. Sifat yang dimiliki oleh seseorang melalui tes atau sebagainya yang akibatnya diterima budbahasa atau tabiat.
c. Akhlak mencakup dua dimensi, bathin yaitu kejiwaan dan dhohir yaitu kelakuan". [3]
Menurut Ibnu Maskawaih ialah sebagai diberikut :
الخلق حال للنفس داعية لها إلى أفعالها من غير فكر وروية
Artinya :
"Perangai itu ialah keadaan gerak jiwa yang mendorong kearah melaksanakan perbuatan dengan tidak menghajatkanpikiran". [4]
Sedangkan Al-Ghazali menyampaikan :
فالخلق عبارة عن هيئة فى النفس راسخة عنها تصدر الأفعال بسهولة ويسر فى غير حاجة إلى فكر وروية
Artinya :
"Khuluk, perangai ialah suatu sifat yang tetap pada jiwa, yang dari padanya timbul perbuatan dengan gampang, dengan tidak membutuhkan pada pikiran".[5]
Lain halnya dengan Al-Qurtubi, dia mengatakan, yang artinya :
"Sesuatu yang menyebabkan insan sehingga tertanam dalam dirinya kesopanan disebut akhlak, dan sesungguhnya ia juga termasuk pecahan dari aktivitas manusia".[6]
Sedangkan Prof. Dr. Moh. Amin mengatakan, yang artinya :
"Sebagian ulama menyampaikan bahwa khuluk itu ialah kehendak yang dibiasakan, apabila kehendak itu dibiasakan sesuatu, maka kebasaan itu ialah khuluk". [7]
Bertitik tolak dari beberapa pendapat diatas, sanggup dipahami bahwa moral ialah suatu sifat yang sudah tertanam dan menjadi suatu dasar dan alat pengukur yang menyatakan bahwa sifat seorang itu baik atau jelek sanggup diketahui dari perilaku dan tingkah laris yang sudah terbiasa baik terhadap dirinya sendiri ataupun terhadap sesamanya. Akhlak ialah perangai- perangai yang menerbitkan amal perjuangan dengan gampang, tingkah laku, tutur kata, perilaku dan kelakuan. Jika perangai itu mulai terbitlah daripadanya amal kebajikan, tingkah laris yang sopan dan tutur kata yang bagus. Begitu juga sebaliknya.
melaluiataubersamaini demikian yang dimaksud anak dalam penelitian ini ialah hasil yang sudah dicapai dari pada anak yang berupa sifat-sifat, watak dantingkah laris yang dimilikinya yang mana anak tersebut sudah menerima didikan dari kepemimpinan orang tuanya.
2. Dasar-dasar moral dalam Islam
Dasar atau sumber dari pada moral dalam al-quran dan hadits. Diantara ayat-ayat Allah yang ada kaitannya dengan moral ialah :
ôs)©9 tb%x. öNä3s9 Îû ÉAqßu «!$# îouqóé& ×puZ|¡ym `yJÏj9 tb%x. (#qã_öt ©!$# tPöquø9$#ur tÅzFy$# tx.sur ©!$# #ZÏVx. ÇËÊÈ
Artinya :
"Sesungguhnya ialah Rasulullah itu menjadi ikutan yang baik hai orang yang mengharap pahala Allah dan hari kemudian serta dia banyak mengingat Allah". (QS. Al-Ahzab : 21)[8]
وإنك لعلى خلق عظيم (القلم : 4 )
Artinya :
"Dan sesungguhnya benar-benar berbudi pekerti yang agung". (QS. Al-Qolam :4)[9]
¨bÎ) ©!$# ããBù't ÉAôyèø9$$Î/ Ç`»|¡ômM}$#ur Ç!$tGÎ)ur Ï 4n1öà)ø9$# 4sS÷Ztur Ç`tã Ïä!$t±ósxÿø9$# Ìx6YßJø9$#ur ÄÓøöt7ø9$#ur 4 öNä3ÝàÏèt öNà6¯=yès9 crã©.xs? ÇÒÉÈ
Artinya :
" Sesungguhnya allah menyuruh engkau berlaku adil dan berbuat kebajikan, memdiberi kepada kaum kerabat dan Allah melarang dari perbuatan keji, kemungkaran dan permusuhan. Dia memdiberi pengajaran kepadamu semoga engkau sanggup mengambil pelajar". (QS. ANahal :90)
Sedangkan yang bersumber dari hadits diantaraya :
إنما بعثت لأتمم مكارم الأخلاق (رواه أحمد والبيهقى عن أبى هريرة)
Artinya.
"Sesungguhnya saya Muhammad diutus menyempurnakan akhlak". (HR. Bukhori, hakim dan baihaqi dari abi hurairah ).
Maksud dari pada hadits ialah bahwa Nabi Muhammad Saw. Merupakan Rasul yang terakhir yang bertugas menyempurnakan agama-agama sebelumnya dan untuk menyempurnakan moral yang sudah dimulai oleh Nabi Adam As. Agama islam yang dia bawa bersifat universal dan awet. Inti ajarannya ialah mengadakan bimbingan bagi kehidupan mental dan jiwa manusia. Sebab dalam bidang inilah hakekat insan yang sebenarnya. Pribadi seseorang tidak punya arti, kalau element moral karimah sudah sirna dari dirinya.
0 komentar
Posting Komentar