Ciri-ciri Kerukunan Bertetangga
Adapun terkena perilaku rukun atau adab yang baik kepada tetangga, antara lain sanggup dijelaskan sebagai diberikut:a). Melayani tetangga yang bertamu
Jika di antara tetangga kita yang memerlukan untuk hadir bertemu di kawasan kita hendaknya kita temui dengan bahagia hati serta didiberikannya penghormatan yang baik.
Nabi SAW bersabda dalam sebuah haditsnya, yaitu:
عن ابى هريرة رضى الله عنه ان ر سول الله صلى الله عليه وسلم قال : من كان يؤ من بالله واليوم الأخر فليكرم جاره ومن كان يؤمن بالله واليوم الاخر فليكرم ضيفه (رواه البخار ى ومسلم)
Artinya : “ Dari Abu Hurairah r.a, tolong-menolong Rasulullah SAW, sudah bersabda : barang siap yang diberiman kepada Allah dan hari kemudian, maka hendaklah ia berkata yang baik atau membisu saja. Dan barang siapa yang percaya kepada Allah dan hari kemudian, maka hendaklah ia menghormati tetangganya. Dan barang siapa percaya kepada Allah dan hari kemudian, maka hendklah ia menghormati tamunya” (HR. Bukhory dan Muslim).
Dari keterangan di atas, sanggup kita pahami bahwa apapun kepentingan orang yang bertemu, hedaklah kita layani dengan baik, bermuka bagus dan memdiberinya penghormatan yang sebaik-baiknya.
b). Memdiberikan menolongan yang diharapkan tetangga
melaluiataubersamaini menyadari akan mengembangkan belum sempurnanya kita, maka timbullah sifat kasih akung yang dibuktikan dengan kesediaan memmenolong kepentingan saudara-saudaranya yang memerlukan termasauk para tetangga.
Suatu sontoh apabila seorang tetangga hadir untuk meminjam sesuatu, entah berupa uang atau keperluan lainnya, hendaklah dengan rela hati kita meminjaminya berdasarkan kemampuan kita. Sehubungan sengan tolong-menolong ini, Allah berfirman dalam Al-Qur’an :
• • (المائدة 2)
Artinya : “Dan tolonglah menolonglah kalian dalam (mengerjakan) kebajikan dan taqwa, dan tidakbolehlah sekali-kali kalian tolong menolong dalam berbuat dosa dan permusuhan. Bertaqwalah kalian kepada Allah, tolong-menolong Allah ialah pemilik siksa yang teramat pedih” (QS. Al maidah:2) .
Dan sabda Rasulullah SAW:
ابلغوا حاجة من لا يستطيع ابلاغ حاجته فمن ابلغ سلطانا حاجة من لا يستطيع ابلا غها ثبت الله تعالى قدميه علي الصرا ط يوم القيامة (روا ه الطبراني عن ابي الدرداء)
Artinya: "Sampaikanlah hajat orang yang tak kuasa memberikan hajatnya, maka barang siapa yang memberikan impian orang yang tak kuasa melaksanakannya, maka Allah akan tetapkan kedua tumitnya di ganjal shirot kelak di hari kiamat" (HR Thabrani dari Abu Darda’).
Kaprikornus jelas, bahwa kita hendaknya berusaha megampangkan kesusahan mereka dengan memdiberinya pertolongan, kerena kita yakin bahwa Allah akan membalas dengan membrikan kegampangan pula.
c). Ikut bersyukur atas nikmat yang diperoleh tetangga
Semua kenikmatan hadirnya dari Allah. Allah SWT. Memdiberikan kenikmatan kepada hambaNya yang dikehendakiNya. Pengertiannya ialah kenikmatan yang diperoleh hamba Allah tidaklah sama, bahkan waktunyapun tidak harus bersamaan. Sehingga dalam perjuangan yang kenikmatannya terkadang tidak sama. Sehubungan dengan ini Allah SWT berfirman:
• (ابرهيم: 7)
Artinya: "Dan (ingatlah juga) dikala Tuhanmu memaklumkan: tolong-menolong bila engkau bersyukur, niscaya kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan bila mengingkari (nikmatKu), maka tolong-menolong adzab dariKu amatlah pedih" (QS Ibrohim:7)
d). Turut mencicipi kesedihan tetangga yang di timpa musibah.
Ujian-ujian Allah niscaya hadir kepada hambanya, namun hendaknya kita sadari belum tentu petaka itu hadir karena kemurkaan Allah, petaka sanggup pula disebabkan sifat kasih akung Allah, karena itu ialah kewajiban kita turut mencicipi kesedihan tetangga yang ditimpa petaka dengan mempersembahkan nasehat-nasehat yang menentramkan hatinya. Kita hendaknya memberikan rasa sedih, tetapi hendaknya juga mendoakan semoga petaka itu sanggup segera diatasi dengan kesabaran dan mempersembahkan hikmah di kemudian hari.
Nabi SAW bersabda :
قال رسول الله صلى الله عليه و سلم: مثل المو من فى توادهم وتراحمهم وتعاطفهم مثل الجسد اذاشتكى منه عضو تداعى له سا نر الحسد بالسهر والحمى (متفق عليه)
Artinya :Bersabda Nabi SAW "Perumpamaan kaum mu'minin dalam cinta kasih dan rahmat hati mereka bagaikan satu badan. Apabila satu anggota menderita, maka menjalarlah penderitaan itu ke seluruh tubuh sampai tidak sanggup pulas dan pana" (HR.Muttafaq 'alaih) .
Dari keterangan di atas sanggup di pahami bahwa di dalam persaudaraan Islam wajib hukumnya dengan saudara Islam yang lain sebagai saudara dalam arti sebenar-benarnya
0 komentar
Posting Komentar