Minggu, 24 Februari 2019

Arti Metode Role Playing


Arti Metode Role Playing

Proses berguru mengajar dipengaruhi oleh metode mengajar guru. Metode dalam proses mengajar sangat beragam, contohnya ceramah, diskusi, demonstrasi, eksperimen. Masing-masing metode mempunyai belum sempurnanya dan kelebihan. Metode yang dipilih guru untuk mencapai tujuan pembelajaran hendaknya sesuai dengan materi yang didiberikan.
Salah satu metode berguru yaitu metode role playing atau metode bermain peran. Metode role playing yaitu suatu cara penguasaan bahan-bahan pelajaran melalui pengembangan imajinasi dan penghayatan siswa. Pengembangan imajinasi dan penghayatan dilakukan siswa dengan memerankannya sebagai tokoh hidup atau benda mati. Permainan ini pada umumnya dilakukan lebih dari satu orang, hal itu tergantung kepada apa yang diperankan (Depdikbud, 2003:47)
 Pidarta (dalam Depdikbud, 2003:48) menyatakan bahwa bermain tugas ialah melaksanakan suatu permaian dengan tugas tertentu. Bermain tugas ini sanggup digunakan sebagai metode berguru mengajar di sekolah dengan menyuruh anak melaksanakan tugas tertentu.
Adamon (dalam Depdikbud, 2003:48) menyatakan bahwa metode bermain tugas ini mempunyai nilai tambah, yaitu: (1) melibatkan seluruh siswa biar sanggup berpartisipasi dan mempunyai peluang untuk memajukan kemampuannya dalam  bekerja sama, (2) siswa bebas mengambil keputusan dan berekspresi secara utuh, (3) permainan ialah inovasi yang simpel dan sanggup digunakan dalam situasi dan waktu yang tidak sama, (4) guru sanggup mengevaluasi pemahaman tiap siswa melalui pengamatan pada waktu melaksanakan permainan, (5) permainan ialah pengalaman berguru yang sangat senang bagi anak.
Kristiani (dalam Depdikbud, 2003:48) mengemukakan bahwa dengan menerapkan metode bermain tugas akan mempersembahkan suasana yang menggembirakan siswa selama belajar. melaluiataubersamaini melaksanakan tugas suatu perkara pada materi pelajaran yang sedang dibahas, maka para siswa bersangkutan dibutuhkan sanggup menghayati kejadian itu sehingga pemahaman dan perilaku mereka semakin meningkat (Pidarta dalam Depdikbud, 2003:48).
Adam (1990:21) menambahkan bahwa metode bermain tugas ini mempunyai nilai tambah, yaitu:
1)      Dapat menjamin seluruh siswa sanggup berpartisipasi dan mempunyai peluang untuk menawarkan kemampuannya dalam bekerja sama sampai berhasil
2)      Siswa bebas mengambil keputusan dan berekspresi secara utuh
3)      Permainan ialah inovasi yang simpel dan sanggup digunakan dalam situasi dan waktu yang tidak sama
4)      Guru sanggup mengevaluasi pemahaman tiap siswa melalui pengamatan pada waktu melaksanakan permainan
5)      Permainan ialah pengalaman berguru yang sangat senang bagi anak.
Dalam pelaksanaan metode role playing, siswa sanggup memerankan materi pelajaran yang sedang dibahas. Keberhasilan sanggup diperoleh dengan penghayatan terhadap abjad yang diperankan sehingga kemampuan membaca pemahaman siswa semakin meningkat. melaluiataubersamaini bermain tugas siswa sanggup menyebarkan imajinasi dan penghayatan atas tugas yang dilakukannya (Depdikbud, 1997:17).
Jadi, dengan aktivitas memerankan materi pelajaran akan membuat siswa lebih meresapi perolehannya. Pengalaman yang bermanfaa akan menghasilkan titik nilai yang positif. Siswa semakin mantap untuk bereksplorasi ke banyak sekali ilmu pengetahuan yang ingin dicapai menurut tujuannya.
Penerapan interaksi berguru mengajar di atas secara spesifik dimaksudkan untuk mempersembahkan citra bahwa model yang dilakukan guru dalam proses pembelajaran harus direncanakan secara sistematis. melaluiataubersamaini demikian akan tercapai suatu hubungan antara komponen perencanaan pembelajaran dengan proses pembelajaran.

0 komentar

Posting Komentar