Sabtu, 23 Februari 2019

Komponen-Komponen Pembelajaran / Pengajaran

  Komponen-komponen Pembelajaran
a.      Tujuan
Tujuan yakni suatu keinginan yang ingin dicapai dari pelaksanaan suatu kegiatan. Mustahil suatu kegiatan diprogramkan tanpa adanya suatu tujuan, lantaran hal itu yakni suatu hal tidak mempunyai kepastian dalam memilih ke arah mana kegiatan tersebut dibawa. Oleh alasannya itu, setiap kegiatan yang diprogramkan niscaya mempunyai tujuan yang ingin dicapai. Demikian halnya dengan kegiatan berguru mengajar, di sana juga mempunyai tujuan.
Dalam kegiatan pembelajaran, tujuan yakni suatu keinginan yang ingin dicapai dalam proses pembelajaran. Kegiatan berguru mengajar ini tidak bisa dibawa sesuka hati oleh seorang guru, lantaran kegiatan ini harus mencapai tujuan yang sudah diputuskan.Tujuan dalam pendidikan yakni komponen yang sanggup menghipnotis komponen pembelajaran lainnya lantaran tiruana komponen pembelajaran yang ada harus sesuai dan didayagunakan untuk mencapai tujuan seefektif dan seefisien mungkin. Oleh lantaran itu, kalau salah satu komponen yang ada tidak sesuai dengan tujuan maka pelaksanaan pembelajaran tidak akan mencapai tujuan yang sudah diputuskan.
b.      Bahan Pelajaran
Bahan pelajaran yakni substansi yang akan disampaikan dalam proses berguru mengajar. Tanpa materi pelajaran proses berguru mengajar tidak akan berjalan. Karena itu, guru yang akan mengajar niscaya mempunyai dan menguasai materi pelajaran yang akan disampaikannya pada anak didik. Bahan yakni sumber berguru bagi anak didik. Bahan yang disebut sebagai sumber berguru (pengajaran) ini yakni sesuatu yang membawa pesan untuk tujuan pengajaran. Bahan pelajaran berdasarkan Suharsini Arikunto, yang dikutip oleh Syaiful Bahri Dj. Dan Aswan Z. ialah unsur inti yang ada di dalam kegiatan berguru mengajar, lantaran memang materi pelajaran itulah yang diupayakan untuk dikuasai oleh anak didik. Bahan pelajaran ialah komponen yang tidak bisa diabaikan dalam pengajaran, alasannya materi yakni inti dalam proses berguru mengajar yang akan disampaikan kepada anak didik.
c.       Kegiatan Belajar Mengajar
Kegiatan berguru mengajar yakni inti kegiatan dalam pendidikan. Segala sesuatu yang sudah diprogramkan akan dilaksanakan dalam proses berguru mengajar. Dalam kegiatan berguru mengajar akan melibatkan tiruana komponen pengajaran, kegiatan berguru mengajar akan memilih sejauh mana tujuan yang sudah diputuskan sanggup dicapai. Dalam kegiatan berguru mengajar, guru dan anak didik terlibat dalam sebuah interaksi dengan materi pelajaran sebagai mediumnya. Interaksi dikatakan terbaik bila interaksi itu terjadi antara guru dengan tiruana anak didik, antara anak didik dengan guru dan antara anak didik dengan anak didik dalam rangka bersama-sama mencapai tujuan yang sudah diputuskan bersama. Kegiatan berguru mengajar yang bagaimana pun, juga ditentukan dari baik dan tidaknya acara pengajaran yang sudah dilakukan; dan akan kuat terhadap tujuan yang akan dicapai.
d.      Metode
Metode yakni suatu cara yang dipergunakan untuk mencapai tujuan yang sudah diputuskan. Dalam kegiatan berguru mengajar, metode dibutuhkan oleh guru dan penerapannya bervariasi sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai sehabis pengajaran berakhir. Seorang guru tidak sanggup melaksanakan tugasnya bila beliau tidak menguasai satu pun metode mengajar yang sudah dirumuskan dan dikemukakan para andal psikologi dan pendidikan. Dalam kegiatan berguru mengajar, guru tidak harus terpaku dengan memakai satu metode, tetapi guru sebaiknya memakai metode yang bervariasi biar jalannya pengajaran tidak membosankan, tetap menarikdanunik perhatian anak didik. Tetapi juga penerapan metode yang bervariasi tidak akan menguntungkan kegiatan berguru mengajar bila penerapannya tidak tepat dan tidak sesuai dengan situasi yang mendukungnya dan dengan psikologis anak didik. Oleh lantaran itu, pemilihan dan penerapan metode yang bervariasi tidak selamanya menguntungkan bila guru mengabaikan faktor-faktor yang menghipnotis penerapannya.
e.       Alat
Alat yakni sesuatu yang sanggup digunakan dalam rangka mencapai tujuan pengajaran. Sebagai segala sesuatu yang sanggup digunakan dalam mencapai tujuan pengajaran, alat mempunyai fungsi, yaitu alat sebagai perlengkapan, alat sebagai pemmenolong mempergampang perjuangan mencapai tujuan, dan alat sebagai tujuan.
Alat sanggup dibagi menjadi dua macam, yaitu: alat dan alat menolong pengajaran. Yang dimaksud alat yakni berupa suruhan, perintah, larangan dan sebagainya. Sedangkan alat menolong pengajaran yakni berupa globe, papan tulis, kerikil tulis, kerikil kapur, gambar, diagram, slide, video dan sebagainya.
f.       Sumber Pelajaran
Sumber-sumber materi dan berguru yakni segala sesuatu yang sanggup dipergunakan sebagai kawasan di mana materi pengajaran terdapat atau asal untuk berguru seseorang.melaluiataubersamaini demikian, sumber berguru itu ialah bahan/materi untuk menambah ilmu pengetahuan yang mengandung hal-hal gres bagi si pelajar. Sebab pada hakikatnya berguru yakni untuk mendapatkan hal-hal gres (perubahan). Sesuai dengan ayat al-Qur'an dalam surat al-'Alaaq ayat 1-5, yang berbunyi:
ù&tø%$# ÉOó$$Î/ y7În/u Ï%©!$# t,n=y{ ÇÊÈ   t,n=y{ z`»|¡SM}$# ô`ÏB @,n=tã ÇËÈ   ù&tø%$# y7š/uur ãPtø.F{$# ÇÌÈ   Ï%©!$# zO¯=tæ ÉOn=s)ø9$$Î/ ÇÍÈ   zO¯=tæ z`»|¡SM}$# $tB óOs9 ÷Ls>÷ètƒ ÇÎÈ  
ùArtinya: "Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan, Dia sudah membuat insan dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha pemurah, yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam. Dia mengajar kepada insan apa yang tidak diketahuinya." (Q.S. Al-'Alaaq: 1-5).

Dari ayat di atas sanggup dipahami bahwa insan (pelajar/peserta didik) dituntut untuk selalu membaca dalam artian bukan spesialuntuk membaca buku akan tetapi mereka dituntut untuk membaca alam atau apa saja yang bisa ia pelajari lantaran ilmu Allah sangat banyak jumlahnya. Jadi, sanggup disimpulkan bahwa sumber berguru atau materi pelajaran bukan spesialuntuk dari guru semata tetapi sumber berguru penerima didik yakni segala hal yang membuat mereka menjadi tahu tentang apa yang belum mereka ketahui.
g.      Evaluasi
Istilah penilaian berasal dari bahasa Inggris, yaitu evaluation yang berarti suatu tindakan atau suatu proses untuk memilih nilai dari sesuatu. Evaluasi pendidikan sanggup diartikan sebagai suatu tindakan atau suatu proses untuk memilih nilai segala sesuatu dalam dunia pendidikan atau segala sesuatu yang ada hubungannya dengan dunia pendidikan. Berbeda dengan pendapat tersebut Ny. Dr. Roestiyah, N.K. yang dikutip oleh Syaiful Bahri Djamarah menyampaikan bahwa penilaian yakni kegiatan mengumpulkan data seluas-luasnya, sedalam-dalamnya, yang bersangkutan dengan kapabilitas siswa guna mengetahui alasannya akhir dan hasil berguru siswa yang sanggup mendorong dan menyebarkan kemampuan belajar.
2.      Metode Pembelajaran
Metode dalam pembelajaran ialah salah satu unsur yang memilih keberhasilan pendidikan. melaluiataubersamaini adanya metode yang baik, proses pembelajaran akan berjalan dengan baik pula atau dalam artian kalau dalam pelaksanaan pembelajarannya memakai metode yang baik secara tidak pribadi kesudahannya akan baik pula.
Metode di sini mempunyai kedudukan yang bermacam-macam, yaitu: sebagai alat motivasi ekstrinsik, sebagai taktik pengajaran, dan sebagai alat untuk mencapai tujuan.
Kemudian untuk mengetahui macam-macam metode-metode yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran, diberikut ini akan dijelaskan terkena macam-macam serta kelebihan dan belum sempurnanyanya.
a.       Metode Proyek
Metode proyek atau unit yakni suatu metode yang menyajikan pelajaran dengan bertolak pada suatu masalah, kemudian mengulasnya dengan banyak sekali aspek atau segi yang bekerjasama sehingga pemecahannya secara kesluruhan dan bermakna.
1)      Kelebihan
-          Dapat memperluas pemikiran siswa yang mempunyai kegunaan dalam menghadapi kasus kehidupan.
-          Dapat membina siswa dengan kebiasaan menerapkan pengetahuan, sikap, dan keterampilan dalam kehidupan sehari-hari secara terpadu.
-          Metode ini sesuai dengan prinsip-prinsip didaktik modern yang dalam pengajaran perlu diperhatikan: 1) kemampuan individual siswa dan kolaborasi dalam kelompok, 2) materi pelajaran tidak lepas dari kehidupan sehari-hari yang penuh dengan masalah, 3) pengembangan aktivitas, kreativitas dan pengalaman siswa banyak dilakukan, dan biar teori dan praktek, sekolah dan kehidupan masyarakat menjadi satu kesatuan yang tak terpisahkan.
2)      Kekurangan
-          Kurikulum di Indonesia ketika ini belum menunjang pelaksanaan metode ini.
-          Pemilihan topik, kemudahan dan sumber berguru bukanlah peekerjaan yang gampang.
-          Bahan pelajaran sering menjadi luas sehingga mengaburkan pokok unit yang dibahas.
b.      Metode Tugas dan Resitasi
Metode resitasi(penugasan) yakni metode penyajian materi di mana guru mempersembahkan kiprah tertentu biar siswa melaksanakan kegiatan belajar. Mengenai tugasnya bisa dilakukan di kelas, di halam sekolah, di laboratorium, di perpustakaan, di bengkel, di rumah, atau di mana saja asal kiprah tersebut sanggup dikerjakan.
1)      Kelebihan
-          Merangsang siswa dalam melaksanakan berguru secara individu atau kelompok.
-          Mengembangkan kemandirian siswa di luar pengawasan guru.
-          Membina tanggung balasan dan disiplin siswa.
-          Mengembangkan kreativitas siswa.
2)      Kekurangan
-          Siswa susah dikontrol, apakah benar ia yang mengerjakan kiprah atau kah orang lain.
-          Khusus kiprah kelompok, tidak jarang yang aktif mengerjakan dan menyelesaikannya yakni anggota tertentu saja, sedangkan anggota lainnya tidak berpartisipasi dengan baik.
-          Tidak simpel mempersembahkan kiprah yang sesuai dengan perbedaan individu siswa.
-          melaluiataubersamaini adanya kiprah yang monoton akan membosankan siswa.
c.       Metode Diskusi
Metode diskusi yakni suatu metode yang cara penyajian pelajarannya siswa dihadapakan pada suatu permasalahan yang bisa berupa pertanyaan atau pernyataan yang bersifat problematis untuk dibahas dan dipecahkan bersama.
1)      Kelebihan
-          Merangsang kreativitas siswa dalam bentuk ide, gagasan, dan terobosan gres dalam memecahkan persoalan.
-          Mengembangkan perilaku menghargai pendapat orang lain.
-          Memperluas wawasan.
-          Membina untuk terbiasa musyawarah untuk mufakat dalam memecahkan suatu masalah.
2)      Kekurangan
-          Pembicaraan terkadang menyimpang, sehingga memerlukan waktu yang panjang.
-          Tidak bisa digunakan pada kelompok besar.
-          Peserta mendapat informasi yang terbatas.
-          Mungkin dikuasai oleh orang-orang yang suka berbicara atau ingin menonjolkan diri.
d.      Metode Demonstrasi
Metode demonstrasi yakni suatu metode yang penyajian pelajarannya dengan memakai alat peraga atau menunjukkan kepada siswa suatu proses, situasi, atau benda tertentu yang sedang dipelajari, baik gotong royong atau pun tiruan, yang sering disertai dengan klarifikasi lisan
1)      Kelebihan
-          Menjadikan suasana pengajaran lebih terang dan konkret, sehingga menghindari verbalisme (pemahaman secara kata-kata atau kalimat).
-          Siswa lebih simpel memahami apa yang dipelajari.
-          Proses pembelajarn lebih menarikdanunik.
-          Merangsang siswa untuk aktif mengamati, menyesuaikan antara teori dan praktek, dan mencoba melakukannya sendiri.
2)      Kekurangan
-          Memerlukan keterampilan guru secara khsusus, lantaran tanpa ditunjang dengan hal itu, pelaksanaan demonstrasi akan tidak efektif.
-          Sarana dan pramasukana selalu tidak tersedia dengan baik.
-          Memerlukan waktu yang panjang sehingga terpaksa mengambil waktu atau jam pelajaran yang lain.

e.       Metode Problem Solving(Pemecahan Masalah)
Metode problem solving(pemecahan masalah) yakni suatu metode metode berfikir, alasannya dalam metode ini sanggup memakai beberapa metode lainnya yang dimulai dengan mencari data hingga kepada menarikdanunik kesimpulan.
1)      Kelebihan
-          Membuat pendidikan di sekolah menjadi lebih relevan dengan kehidupan, khususnya dengan dunia kerja.
-          Membiasakan siswa menghadapi kasus dan memecahkan kasus tersebut secara terampil baik di dalam keluarga, masyarakat, dan kalau bekerja kelak.
-          Merangsang kemampuan pengembangan kemampuan berfikir siswa secara kreatif dan menyeluruh.
2)      Kekurangan
-          Memerlukan keterampilan guru dalam mementukan suatu kasus yang tingkat kesusahannya sesuai dengan tingkat berfikir siswa, tingkat sekolah dan kelasnya, serta pengetahuan dan pengalaman siswa.
-          Memerlukan waktu yang panjang.
f.       Metode Karyawisata
Metode karyawisata yakni suatu metode yang mengajak siswa terjun pribadi ke lapangan untuk meninjau atau menyidik serta mempelajari sesuatu, seperti: meninjau pabrik sepatu, suatu bengkel mobil, dan sebagainya.
1)      Kelebihan
-          Memiliki prinsip pengajaran modern yang memanfaatkan lingkungan nyata dalam pengajaran.
-          Menjadikan pelajaran di sekolah lebih relevan dengan kenyataan dan kebutuhan di masyarakat.
-          Merangsang kreativitas siswa.
-          Informasi sebagai materi pelajaran lebih luas.
2)      Kekurangan
-          Terkendala kemudahan dan biaya.
-          Memerlukan persiapan yang matang.
-          Memerlukan koordinasi dengan guru serta bidang studi lain biar tidak terjadi tumpang tindih waktu dan kegiatan selama karyawisata.
-          Biasanya unsur rekreasi lebih diutamakan sedang unsur studinya menjadi terabaikan.
-          Sulit mengarahkan siswa yang terlalu banyak kepada kegiatan studi yang menjadi permasalahan.
g.      Metode Tanya Jawab
Metode tanya balasan yakni suatu metode yang cara penyajian pelajarannya dalam bentuk pertanyaan yang harus dijawaban, terutama dari guru kepada siswa tetapi sanggup pula dari siswa kepada guru.[ 
1)      Kelebihan
-          Pertanyaan sanggup menarikdanunik dan memusatkan perhatian siswa, sekalipun ketika itu siswa sedang ribut, yang mengantuk kembali tegar dan hilang rasa kantuknya.
-          Merangsang siswa untuk melatih dan menyebarkan daya pikir, termasuk daya ingatan.
-          Mengembangkan keberanian dan keterampilan siswa dalam menjawaban dan mengemukakan pendapat.
2)      Kekurangan
-          Siswa merasa takut, apalagi kalau guru kurang sanggup mendorong siswa untuk berani, dengan membuat suasana yang tidak tegang, melainkan akrab.
-          Tidak simpel membuat pertanyaan yang sesuai dengan tingkat berpikir dan simpel dipahami siswa.
-          Waktu sering banyak termembuang, terutama apabila siswa tidak sanggup menjawaban pertanyaan hingga dua atau tiga orang.
-          Jika jumlah siswa banyak, tidak cukup waktu untuk mempersembahkan pertanyaan kepada setiap siswa.
h.      Metode Ceramah
Metode ceramah yakni suatu metode yang cara mengajarnya dengan memberikan keterangan atau informasi atau uraian tentang suatu pokok duduk kasus serta kasus secara lisan. Atau cara penyajian pelajaran yang dilakukan guru dengan penuturan atau klarifikasi ekspresi secara lansung terhadap siswa.
1)      Kelebihan
-          Guru simpel menguasai kelas.
-          cepatdangampang mengorganisasikan kawasan duduk/kelas.
-          Dapat diikuti oleh jumlah siswa yang besar.
-          cepatdangampang mempersiapkan dan melaksanakannya.
-          Guru simpel menandakan pelajaran dengan baik.
2)      Kekurangan
-          cepatdangampang menjadi verbalisme (pengertian kata-kata).
-          Yang visual menjadi rugi, yang auditif (mendengar) lebih besar menerimanya.
-          Jika selalu digunakan dan terlalu lama, membosankan.
-          Guru menyimpulkan bahwa siswa mengerti dan tertarik pada ceramahnya, ini sukar sekali.
-          Menyebabkan siswa menjadi pasif

0 komentar

Posting Komentar