Kamis, 21 Februari 2019

Dasar Aturan Puasa Senin Kamis


Dasar aturan Puasa Senin Kamis
         Ketetapan ihwal dianjurkannya puasa sunah pada hari senin dan kamis setiap ahad didasarkan pada sabda Nabi Muhammad SAW sebagai diberikut ;
ﻡﺋﺎﺼ ﺎﻧﺍﻮ ﺾﺮﻌﻴ ﻥﺍ ﺐﺤﺎﻔ ﺱﻴﻤﺧﻟﺍﻮ  ﻥﻴﺌﺜﻻﺍ ﻝﻜ ﻝﺎﻤﻋﻻﺍ ﺽﺮﻌﺘ
            (ﺓﺪﺘﻗ ﻦﻋ ﻡﻟﺴﻤ ﻩﺍﻮﺭ)
Artinya  : “Semua perbuatan diangkat (kepada Allah) setiap hari senin dan kamis
                 karena itu saya ingin biar amal perbuatanku diangkat (kepada Allah)
                 pada hari-hari itu, sedang saya dalam keadaan berpuasa” (H.R. Muslim
                 dari Abu Qatadah, ra) (.K. Baihaqi, 1996)

Isteri Rasulullah SAW, Aisyah ra, juga meriwayatkan sebuah hadits diberikut ;
 ﺱﻴﻤﺧﻟﺍﻮ  ﻥﻴﺌﺜﻻﺍ ﻡﺎﻴﺻ ﺯﺭﺤﺘﻴ ﻡﻟﺴﻮ ﻪﻴﻟﻋ ﷲﺍ ﻰﻟﺼ ﻲﺑﻧﻟﺍ ﻥﺎﻜ
     (ﺬﻴﻤﺭﺘﻟﺍ ﻩﺍﻮﺭ)
Artinya  :  “Nabi SAW menentukan waktu puasa hari senin dan hari kamis”.
                  (H.R. Al-Tarmizi (Sulaiman Rasjid, 2000)
   
         Dan dari sanad yang tidak sama, adalah dari Usamah bin Zaed diungkapkan sebuah hadits pula yang maknanya tidak jauh tidak sama dengan hadits sebelumnya, adalah ;
ﻥﻋ ﻝﺌﺴﻔ,ﺱﻴﻤﺧﻟﺍﻮ  ﻥﻴﺌﺜﻻﺍ ﻡﻮﻴ ﻡﻮﺼﻴ ﻥﺎﻜ ﻡﻟﺴﻮ ﻪﻴﻟﻋ ﷲﺍ ﻰﻟﺼ ﻲﺑﻧﻟﺍ ﻥﺍ
ﺱﻴﻤﺧﻟﺍ ﻡﻮﻴ ﻮ ﻥﻴﺌﺜﻻﺍ ﻡﻮﻴ ﺾﺮﻌﺘ ﺱﺎﻧﻟﺍ ﻝﺎﻤﻋﺍ ﻥﺍ : ﻝﺎﻗﻔ ﻙﻟﺍﺬ
     (ﺪﻮﺍﺪ ﻮﺑﺍ ﻩﺍﻮﺭ)
Artinya  ;  “Sesungguhnya  Nabi SAW   berpuasa  pada hari  senin  dan kamis, kemudian
                  Ketika ia ditanya terkena hal itu, ia bersabda “sesungguhnya
                  Amalan-amalan insan diperlihatkan pada hari senin dan kamis”.
                  (H.R. Abu Dawud) (Wahbah Al-Zuhayly, 1996)

0 komentar

Posting Komentar